Anda Belum Ditetapkan Jadi Penerima BSU, Ini Penjelasannya

merdeka.com Sekitar 2 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2022 telah disalurkan hingga tahap ketiga kepada 7 juta penerima pekerja/buruh yang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Namun, yang masih menjadi permasalahan di masyarakat yakni, tentang bagaimana telah mendapatkan notifikasi menjadi calon penerima, tetapi hingga saat ini notifikasi tersebut tidak kunjung berubah.

Dikutip dari akun instagram @Kemanker, ada dua kemungkinan jika notifkasi anda masih dalam tahap menjadi calon penerima BSU, yakni:

Orang lain juga bertanya?

1. Tersaring dalam screening Kemanker, yaitu telah mendapatkan program kartu prakerja, program keluarga harapan atau banpres produktif untuk usaha mikro pada tahun berjalan, atau PNS dan TNI/Polri yang memang tidak bisa disalurkan.

2. Tersaring verfikasi dan validasi bank, dikarenakan rekening tidak aktif atau tidak valid. Hal ini masih bisa disalurkan melalui updating data atau PT Pos Indonesia.

"Notifikasi BSU 2022 masih calon penerima di Siapkerja? Ini Minaker kasih jawabannya ya," tulis di instagram resmi @Kemanker, Rabu (28/9).

Sementara @rendi_fajarramadani menuturkan dalam komentarnya, bahwa menurutnya itu bukanlah solusi dari kedua kemungkinan yang dilontarkan oleh Kemnaker. Dia menjelaskan bagaimana untuk dapat mengecek jika memang terjadi dari dua kemungkinan tersebut.

"Solusinya dong haduh, gimana cek masalahnya, apa yang harus dilakukan. Kok tidak ngasih solusi," tulisnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyaksikan penyerahan bantuan subsidi gaji/upah (BSU) tahun 2022 oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah kepada para pekerja yang ada di Kota Bau Bau, Sulawesi Tenggara, Selasa (27/9).

"Kita menyaksikan pemberian BSU, bantuan subsidi upah kepada para pekerja di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara oleh Bu Menteri Tenaga Kerja," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menuturkan, sampai saat ini secara nasional BSU sudah tersalurkan kepada 7.077.550 pekerja atau sebanyak 48,3 persen. "Dan ini terus berjalan dengan kecepatan yang saya liat sangat baik," ujar Jokowi.

(mdk/azz)