Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota DPR: Bulog Harusnya Beli Gabah Petani Sesuai HPP

Anggota DPR: Bulog Harusnya Beli Gabah Petani Sesuai HPP Petani. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mempertanyakan kemampuan Bulog dalam menyerap gabah hasil panen petani. Padahal sebagai BUMN pangan, lembaga ini diberi tugas utama untuk menyerap hasil panen.

Di sejumlah daerah, seperti Indramayu saat ini harga gabah cenderung turun berkisar antara Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogram. Harga tersebut jauh di bawah HPP yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Ngawi, Jawa Timur dan Demak, Jawa Tengah harga rata-rata GKP di bawah Rp4.000 per kilogram.

Selama ini, Bulog ditugaskan pemerintah untuk membeli gabah dengan harga yang sudah ditetapkan. Menurut Permendag Nomor 24 Tahun 2020, Bulog hanya bisa menyerap gabah dengan kadar air maksimal 25 persen dan seharga Rp4.200 per kilogram.

Anjloknya harga gabah petani yang masih di bawah HPP (Harga Pembelian Pemerintah) ini menuntut peran Bulog sebagai lembaga yang diberi tugas mengamankan harga beras dan gabah petani.

"Bulog seharusnya mampu membeli sesuai dengan HPP yang sudah ditetapkan sehingga harga gabah tidak anjlok. Namun melihat kenyataan di lapangan dimana harga gabah anjlok, tentu layak dipertanyakan kemampuan Bulog dalam membeli atau menyerap gabah dari petani sesuai HPP," kata dia di Jakarta, Kamis (25/3).

Dedi juga berpendapat bahwa Bulog semestinya mampu membeli gabah petani untuk menjaga stabilitas harga serta mengamankan cadangan pangan nasional.

Selain tidak mampu membeli gabah dari petani sesuai harga, Bulog juga disebut tidak mampu menjual beras yang disimpannya selama ini. Dedi menyatakan banyaknya penumpukan beras di gudang lebih disebabkan karena Bulog tidak bisa menjualnya.

"Prinsip dasarnya selain tidak mampu membeli, Bulog ternyata juga tidak mampu menjual berasnya. Akhirnya terjadi penumpukan beras di gudang hasil pembelian tahun 2018," ungkap Dedi yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI.

Bahkan sekitar 100 ribu ton lebih beras Bulog mengalami turun mutu atau bisa disebut busuk. “Banyaknya beras yang busuk itu juga disebabkan karena Bulog tidak memiliki gudang penyimpangan yang memadai. Selama ini beras Bulog hanya disimpan di atas lantai lalu ditutup pakai palet,” tutur mantan Bupati Purwakarta itu.

Bulog selama ini hanya mampu menjual atau menyalurkan berasnya saat pemerintah memberikan penugasan terkait program Bantuan Sosial (Bansos) lewat beras. Dedi melihat hal ini sebagai kegagalan Bulog dalam menjalankan tugasnya, yakni tidak mampu beli beras dan gabah juga tidak mampu menjual beras. Padahal dua tugas ini sudah diamanatkan oleh pemerintah.

"Sehingga ini menjadikan problem pada dunia perberasan kita. Harga gabah menjadi turun karena tidak terserap. Selain itu ketersediaan pangan bisa terancam karena cadangan beras di Bulog mengalami penurunan kualitas atau busuk," ucap Dedi.

Harga Gabah Turun Bukan karena Rencana Impor

Ombudsman Republik Indonesia menyebutkan harga gabah di tingkat petani menurun bukan dikarenakan isu rencana impor beras 1 juta ton, melainkan sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand karena pasokan melimpah saat panen raya.

"Saat musim panen raya, tanpa impor pun harga gabah akan turun seiring hukum supply and demand," kata Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika dikutip dari Antara Jakarta, Rabu (24/3).

Yeka mengutip data Badan Pusat Statistik yang mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Januari 2020 berada di level Rp5.273 per kg, sementara pada Januari 2021 menjadi Rp4.900. Pada Februari 2020 Rp5.176, sementara harga pada Februari 2021 Rp4.700 per kg.

Padahal menurut Yeka, isu impor beras sebanyak 1 juta ton belum muncul pada Januari dan Februari 2021.

Dia menilai polemik kebijakan impor beras ini menjadi gaduh yang kemudian dikait-kaitkan dengan harga beras yang ada saat ini.

"Seperti tahun lalu kita tidak ada impor, harga gabah pasti turun karena berlaku hukum supply and demand, apalagi prediksi BPS akan ada peningkatan produksi," kata Yeka.

Oleh karena itulah pemerintah memiliki kewajiban untuk menstabilkan harga gabah di pasaran melalui Perum Bulog dengan cara menyerap gabah hasil petani. Tugas penyerapan gabah ini dilakukan oleh Bulog tidak hanya pada masa panen raya, melainkan sepanjang tahun.

Selama tahun 2020, Perum Bulog telah menyerap beras hasil produksi dalam negeri mencapai 1,24 juta ton. Sebanyak 14 persen diserap pada periode Januari-April, dan paling besar menyerap di periode Mei-Agustus yaitu 55 persen dari total serapan tahun 2020.

"Ketika harga jatuh, Bulog menyerap, harga otomatis terdongkrak karena demand naik," kata Yeka. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Pengaruh Anomali Musim Bikin Harga Gabah Kering Sulit Turun
FOTO: Pengaruh Anomali Musim Bikin Harga Gabah Kering Sulit Turun

Harga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor
FOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.

Baca Selengkapnya
Harga Gabah Kering Naik 2,73 Persen
Harga Gabah Kering Naik 2,73 Persen

Gabah kering panen di tingkat petani naik 2,73 persen, sementara beras deflasi di tingkat grosir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
Jokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Bulan Puasa, Bapanas Jamin Harga Beras Turun Rp2.000 per kg
Bulan Puasa, Bapanas Jamin Harga Beras Turun Rp2.000 per kg

Harga beras turun hingga Rp2.000 per kilogram saat memasuki bulan puasa Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik

Aktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart
Ternyata Ini Penyebab Beras Langka di Indomaret dan Alfamart

Bulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg
Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg

Penurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.

Baca Selengkapnya