Anggota DPR dukung Pertamina gandeng konsorsium asing bangun kilang di Bontang
Merdeka.com - Langkah Pertamina mengajak perusahaan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) dan COI dalam sebuah konsorsium pembangunan kilang di Bontang dinilai anggota Komisi VI DPR Nasyirul Falah Amru sebagai jawaban tepat. Falah menegaskan keputusan itu tak lain untuk memenuhi kebutuhan avtur dalam negeri dan solar yang akan di ekspor.
Overseas Oil and Gas LLC (OOG) merupakan perusahaan konsorsium yang kemudian menggandeng perusahaan trading Cosmo Oil International Pte Ltd (COI), yang merupakan trading arm dari Cosmo Energy Group, yakni perusahaan pengolahan minyak asal Jepang.
"Yang lebih menggembirakan lagi adalah langkah konkret pembangunan kilang di Indonesia adalah salah satu upaya kreatif pemerintah. Pertamina tidak mengeluarkan uangnya tapi mengajak perusahaan membentuk konsorsium," ungkap Falah.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Mengapa Pertamina ikut serta dalam program ini? Pertamina mendukung penuh tujuan tersebut dengan memfasilitasi kegiatan kali ini di Balikpapan. Harapannya insan BUMN dapat semakin menggali potensinya dalam bidang konten kreator, guna menyebarkan kebaikan melalui pemberitaan positif khususnya melalui media sosial.
"Yang tentunya, sudah melewati pengkajian yang panjang. Dan hal ini tentunya atas arahan menteri ESDM (Menteri Jonan) yang giat melakukan terobosan terobosan baru di bidang energi," kata politikus PDIP itu.
Diberitakan sebelumnya, dalam pengembangan awal proyek untuk pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) Bontang, PT Pertamina (Persero) hanya mendapatkan 10 persen saham.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, Gigih Prakoso, menjelaskan hal itu dikarenakan Pertamina tidak berkontribusi pada permodalan.
Nantinya segala pembiayaan akan ditanggung oleh perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) yang merupakan mitra Pertamina dalam mengembangkan kilang minyak di kawasan Kalimantan Timur itu.
"Kenapa kita 10 persen di awal? Ini dalam rangka mengurangi risiko. Bukan berarti kita tidak punya funding. Kita punya. Tapi untuk mengurangi risiko terhadap penyiapan project," ungkap Gigih, Selasa (30/1) lalu.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, lima besar realisasi investasi berdasarkan sektor usahanya. Antara lain, Listrik, Gas, dan Air (Rp 24,3 triliun), Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 22,6 triliun), Industri Makanan (Rp 17,4 triliun). Kemudian Pertambangan (Rp 16,4 triliun), dan Tanaman Pangan dan Perkebunan (Rp 14,5 triliun). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaKhilmi tak setuju dengan pembangunan pabrik tersebut
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaMasih soal ketahanan pangan, Luhut juga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengamankan stok beras dari Kamboja.
Baca SelengkapnyaMenurut dia upaya tersebut mencakup digitalisasi, pengembangan energi terbarukan, efisiensi operasional, penguatan SDM, dan tata kelola yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaSuara Khilmi makin meninggi, ketika menjelaskan sudah terlalu banyak pabrik pupuk urea.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang selama ini terjalin dengan PT Surveyor Indonesia telah membantu mendorong pengembangan dan atestasi yang diperoleh atas produksi Duraquipt,
Baca Selengkapnya