Anggota DPR Pertanyakan Rencana Penyaluran Beras Bulog Kepada PNS
Merdeka.com - Anggota DPR RI Komisi IV, Darori Wonodipuro mempertanyakan rencana penyaluran beras Bulog kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pengganti pemberian tunjangan uang pangan.
Darori mengatakan, kebijakan itu kurang tepat karena baru bisa dilakukan apabila beras yang diberikan Bulog kepada ASN berkualitas bagus.
Namun, saat ini, kualitas beras Bulog dalam keadaan kurang baik karena terlalu lama menumpuk di gudang hingga tiga-empat bulan akibat Bulog mengalami kesulitan dalam penyaluran.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Siapa yang mengkritik kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024.
-
Bagaimana Bulog selesaikan masalah harga beras? 'Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah. Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang.', jelasnya.
-
Kapan Bulog mendistribusikan beras? 'Beras Bantuan Pangan yang dibagikan ini untuk bulan September, kemudian nanti Oktober dan November juga dibagikan dengan jumlah yang sama yaitu 10 kg untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat. Ini dibagikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat jadi akan keluar dari Gudang BULOG setiap bulan sebanyak 210 ribu ton' kata Jokowi.
Untuk itu, dia meminta peninjauan kembali rencana tersebut terutama dalam hal penyimpanan dan transportasi penyaluran beras agar tidak menyulitkan Bulog maupun para ASN.
"Kalau lima bulan, warnanya berubah dan tidak bagus. Sekarang beras yang mau dibagikan bagaimana kondisinya? Terus pegawai yang tinggal jauh seperti di Bogor, apa bisa bawa berasnya naik bis? dari segi angkutan bagaimana, apa didrop ke daerahnya?," katanya seperti dikutip Antara, Selasa (7/5).
Darori akan meminta adanya Rapat Dengar Pendapat Komisi IV dengan Bulog terkait kebijakan yang diduga dilakukan untuk menghabiskan stok di gudang sebanyak dua juta ton ini. "Harus dipikirkan itu. Kami akan tanyakan dalam RDP dengan Bulog, kenapa begini," kata anggota DPR Fraksi Partai Gerindra ini.
Dalam kesempatan terpisah, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman mengatakan, rencana kebijakan untuk menyalurkan beras Bulog kepada para ASN membutuhkan pertimbangan matang.
Menurut dia, kebijakan itu jangan sampai memberikan dampak kepada lesunya perdagangan beras di pasaran yang dapat menekan pendapatan para pedagang.
"Misalkan nanti diberikan secara gratis kepada PNS, artinya jumlah permintaan beras di pasaran bisa menurun. Selain itu, biaya penyalurannya seperti apa, juga harus dipertimbangkan," kata Ilman.
Dia juga menambahkan salah satu penyebab rendahnya serapan Bulog terhadap gabah kering panen (GKP) dari petani lokal karena masalah penyaluran. Kondisi ini, menurut dia, juga membuat para petani lebih memilih untuk menjual gabah kepada para tengkulak, karena ikut menyebabkan rendahnya Harga Pokok Penjualan (HPP).
"Dalam pengertian, kenapa serapannya belum banyak, karena Bulog juga bingung penyalurannya seperti apa. Apalagi penyaluran itu kan sebagai bentuk bagi Bulog untuk mendapatkan pendapatan," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaArya Bima mengkritik soal produksi beras yang makin langka jelang puasa dan lebaran
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam kecewa dengan harga beras yang melambung tinggi
Baca SelengkapnyaJohan keras menyinggung tata kelola beras yang amburadul
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaBayu memastikan jumlah CBP sangat aman untuk kebutuhan penyaluran bantuan sosial (bansos). Bahkan, mampu menjaga stabilitas harga beras di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bicara keras saat rapat dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Bulog.
Baca SelengkapnyaTrubus mendorong adanya pengusutan soal dugaan penyelundupan beras tersebut yang menimbulkan demurrrage Rp294 miliar.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat.
Baca SelengkapnyaHal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat
Baca Selengkapnya