Anggota DPR: Proses Vaksinasi Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Merdeka.com - Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyebut bahwa tren pemulihan ekonomi nasional Indonesia saat ini sudah mulai membaik. Hal itu seiring dengan proses vaksinasi yang telah dan terus dilakukan pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
"Salah satu penyebab utama dari krisis kita saat ini adalah pandemi, dan pandemi inilah sebenarnya yang harus kita tangani dulu. Dan saya bersyukur pemerintah dalam perjalanan setahun kita itu menghadapi pandemi ini sudah mulai kelihatan trennya," kata Misbakhun dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Selasa (4/5).
Bahkan katanya, sekarang pemerintah melakukan upaya yang sangat serius dalam penanganan pandemi, baik dari sisi kesehatan, sosial, dan ekonomi. Untuk kesehatan, Indonesia dinilai cepat dalam melakukan vaksinasi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
"Sudah mulai kita rasakan saat ini kita masuk negara 10 besar yang vaksinasinya itu berjalan dengan sangat signifikan. Indonesia persentasenya itu sudah masuk kepada peringkat kesembilan, 17 juta rakyat Indonesia sudah dilakukan upaya vaksinasi," ujarnya.
Menurut Misbakhun, penanggulangan di sisi kesehatan menjadi kunci utama untuk pemulihan ekonomi. Diharapkan setelah vaksinasi menyeluruh, masyarakat masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya gelombang covid-19.
"Kita lihat di Indonesia target vaksinasi ada 181 juta. kalau sudah 181 juta ini kita harapkan bisa ketemu herd immunity," ujarnya.
Tujuan Vaksinasi
Misbakhun berpendapat, tujuan vaksinasi adalah mendorong masyarakat agar percaya diri kembali dan berani bersosialisasi. Dengan bersosialisasi secara otomatis tingkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat.
"Dengan bersosialisasi masyarakat mempunyai keberanian untuk melakukan konsumsi dan kemudian mengalirnya sektor riil dan menjadi salah satu kunci utama kita untuk kemudian melakukan normalisasi. Kalau kita lihat dari tren sebenarnya konsumsi masyarakat mulai naik," ungkapnya.
Konsumsi masyarakat mulai naik ini merupakan hasil upaya pemerintah dalam menyalurkan berbagai stimulus, misalnya stimulus bantuan sosial, di bidang kesehatan, korporasi, stimulus untuk bidang fiskal perpajakan hingga stimulus transfer daerah.
"Apakah ini efektif? Tentunya ini termasuk bagian dari itu kalau saya sampaikan dengan bantuan sosial masyarakat mempunyai alokasi uang yang bisa membantu konsumsi mereka walaupun nilainya kecil. Pemerintah memberikan subsidi listrik dan sebagainya," ujarnya.
Begitupun bantuan sektor usaha seperti KUR, subsidi bunga KUR di mana UMKM itu didorong oleh pemerintah dengan banyak sekali stimulus.
"Memang kita harus mendetailkan efektivitasnya seberapa kuat, walaupun lonjakan penjualan indek itu masih kecil kemudian indek keyakinan Konsumen juga masih kecil tapi kelihatannya itu kan sudah mulai memberikan dampak terhadap pendangkalan ekonomi kita," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya