Anggota DPR Ramai-Ramai Sentil Pemerintah soal Peningkatan Utang
Merdeka.com - Anggota DPR RI menyoroti peningkatan rasio utang pemerintah. Hampir setiap fraksi yang menyampaikan pandangannya memberikan catatan terkait utang pemerintah. Misalnya, Juru Bicara Parta Nasdem Haerul Amri.
Dia menyebut, Fraksi Partai Nasdem menyoroti peningkatan porsi kewajiban pemerintah sebesar Rp7.538,3 triliun atau 13,7 persen dari kewajiban pemerintah per 31 Desember 2021. Dari total tersebut, kewajiban jangka pendek sebesar Rp693,4 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp6.844,9 triliun.
"Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara atau SBN," katanya dalam Rapat Paripurna dengan pembahasan RUU Penanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN 2022, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR, Selasa (5/7).
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Hal yang sama diungkap Juru BIcara PKB, Muhammad Kadafi. Dalam salah satu poinnya, dia menyoroti rasio utang pemerintah harus bisa terus diturunkan ke depannya.
"Beban utang pemerintah harus diturunkan karena beban bunga utang saat ini sudah sangat besar hingga menelan biaya tinggi," terangnya.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat Suhardi Duka menyoroti tingkat bunga dan yield utang pemerintah. Dia menilai tingkat itu masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain.
"karena realisasi rata-rata tingkat suku bunga perbendaharaan negara 10 tahun pada tahun 2021 sebesar 6,38 persen, untuk ke depan diperlukan sumber pembiayaan yang lebih murah sehingga tingkat bunga dan yield surat utang tak jadi beban APBN," tuturnya.
Jadi Sinyal Buruk
Hal yang serupa disampaikan oleh Juru Bicara PKS Hermanto. Dia memandang peningkatan rasio utang pemerintah menjadi sinyal buruk bagi kinerja pemerintah.
"Fraksi PKS memandang bahwa kenaikan rasio utang tahun 2021 menjadi sebesar 40,74 persen dari PDB menjadi sinyal buruk terhadap kinerja pemerintah," tegasnya.
Pada kesempatan selanjutnya, Juru Bicara PAN, Athari Ghauthi Ardi membeberkan hitungannya terkait rasio utang pemerintah. Dia mencatat pemerintah perlu waspada terhadap peningkatan rasio utang yang terjadi. Meski, pada 2021 lalu masih berada di bawah ambang batas 60 persen dari PDB, tapi ada peningkatan dari tahun ke tahun.
"Pada 2016 rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 24,3 persen terus meningkat dair waktu ke waktu hingga 2021 rasio utang pemerintah terhadap PDB mencapai 41 persen atau terus meningkat dari posisi akhir di 2020 sebesar 32,1 persen terhadap PDB," terang dia.
Kendati begitu, dia menyebut Fraksi PAN memahami utang yang dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan rasional. Misalnya untuk mengakselerasi atau menyelesaikan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan.
"Namun demikian fraksi PAN tetap mengingatkan pemerintah agar utang dikelola dengan hati-hati kredibel, terukur, proporsional agar terhindar dari jebakan utang sehingga utang benar-benar bermanfaat bagi indonesia," tutupnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut grafik transaksi kurs Indonesia dalam jangka panjang cenderung melemah.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca SelengkapnyaDPRD meminta Pemprov DKI memberi pendampingan agar permasalahan pinjol dapat selesai di masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca Selengkapnya