Anggota DPR Sindir Target Lifting Migas 1 Juta Barel per Hari
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan produksi lifting migas capai 1 juta barel per hari pada 2025. Target tersebut dimajukan dari semula yaitu tahun 2030.
Target yang membuat takjub sekaligus membuat bertanya-tanya, mungkinkah Indonesia bisa mengejar target tersebut dalam waktu yang singkat?
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Kardaya Warnika menyebut, target tersebut tidak realistis, apalagi perusahaan yang melakukan lifting migas seperti Pertamina EP saja tidak capai target pendapatan dan laba tahun lalu.
-
Bagaimana cara Pertamina mencapai tujuannya? 'Kita harus melakukan tiga hal tersebut namun kita juga harus menjaga semua agar berjalan paralel. Kita yakin Indonesia bisa mandiri energi. Kita harus bergerak lebih cepat, lebih lincah karena tantangan ke depan lebih menantang. Semuanya memiliki perannya masing-masing. Kita akan harmonisasi dan sinergi sehingga Pertamina Grup memiliki kekuatan untuk bergerak lebih cepat menuju net zero emmision 2060,' tutupnya.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
"Ini bukannya kami nggak percaya, cuma mengingatkan, realistis nggak? Mau 1 juta barel per hari, 2030 saja kami sudah pesimis, apalagi 2025. Ini harus disingkronkan," ujarnya saat rapat Komisi VII bersama petinggi Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi, Selasa (4/2).
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf memaparkan kinerja perusahaan tahun 2019. Pendapatan dan laba yang diperoleh melesat dari prediksi, pun capaian lifting yang tidak menyentuh target APBN.
"Target kami 2019 bisa raup USD 3,8 miliar, realisasi kami sebesar USD 3,5 miliar. Kemudian target laba 2019 USD 639 juta, realisasinya USD 758 juta," ujar Nanang.
Pertamina Hulu Energi
Sedangkan untuk Pertamina Hulu Energi justru kebalikannya. Perusahaan mencatatkan kinerja positif dimana selama operasional dari 2015 hingga 2019, pertumbuhan laba naik 27 persen.
"Pada 2019 kami mencatatkan laba USD 537 juta, naik 6 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 477 juta," ujar Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Meidawati.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaBahlil menargetkan realisasi investasi 2025 sebesar Rp800 triliun saja jika hanya dibekali anggaran pada kisaran Rp600 miliar.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca Selengkapnya