Angkasa Pura 2 bangun PLTG senilai Rp 1 triliun di Bandara Kualanamu
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) bersama PT Adhi Karya Tbk dan PT Pertamina Gas (Pertagas), di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. PLTG ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di bandara Kualanamu.
Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi mengatakan, rencana ini sudah disetujui Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan pemerintah daerah setempat.
"Dengan rencana yang sudah disetujui Pemda dan Menteri Perhubungan juga BUMN, AP II akan mengisi kegiatan-kegiatan di dalamnya, pertama kalau infrastruktur berkaitan dengan listrik, listrik sudah berkoordinasi dengan beberapa BUMN dengan Adhi Karya dan Pertamina, Pertamina akan suplai gas, Adhi Karya dan Pertagas bangun power plant," ujarnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Sabtu (7/5).
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,' ungkap Nicke.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,' ungkap Julfi.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa sumber energi utama untuk listrik di Pulau Miang? Bahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
-
Di mana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
Pembangunan PLTG bukan hanya untuk menyediakan listrik di bandara saja, melainkan juga untuk memenuhi kekurangan listrik di kota Sumatera Utara.
"Selain itu kan Sumut listriknya defisit, jadi inisiasi untuk bangun power plant ini bukan hanya untuk di sini, tapi untuk kota Medan juga, sudah bicara dengan gubernur, gubernur akan saran excess listrik bisa untuk masyarakat Medan," jelas dia.
Pembangkit listrik ini awalnya akan dibangun hanya 15 Mega Watt (MW). Namun untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara akan dijadikan 50 MW.
"Jujur studi cuma untuk 15 MW untuk Kualanamu saja kemarin saya rapat dengan Adhi Karya dan Pertagas ini akan ekonomis jika dijadikan 50 MW, Adhi Karya dan Pertagas sudah sounding ke gubernur, gubernur support, sekali bangun lebih besar, kalau itu ekonomis," ungkapnya.
Perusahaan pelat merah ini akan mengajak PLN untuk bekerja sama guna mengerjakan proyek ini. Diperkirakan dalam waktu 3-4 bulan proyek ini bisa dimulai.
"Tanah kita punya, sebenarnya yang 15 MW sudah bisa dimulai. Karena ini lebih besar minta izin dengan PLN kita ada sinergi BUMN kita minta PLN berikan kesempatan bukan karena kita ego, tapi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara, PLN akan kita ajak sinergi, lokasi sekitar airport, kalau ngomong positif paling 3-4 bulan lagi bisa karena sudah ada studi tinggal model bisnisnya aja" jelas dia.
Untuk membangun PLTG 50 MW ini dibutuhkan dana sekitar Rp 750 miliar- Rp 1 triliun. Selain itu diharapkan PLTG ini juga bisa meningkatkan ekonomi di kota Medan dengan mengundang investor untuk ramai-ramai berinvestasi.
"Kalau 15 MW itu sekitar Rp 200-250 miliar nggak terlalu besar, yang 50 MW Rp 750 miliar-Rp 1 triliun, kalau dipikul bareng-bareng enggak susah itu, yang bagus lagi ada potensi ini orang yang mau bikin industri di Medan nggak ragu-ragu ini inisiasi yang rembuk di BUMN dan strategis apalagi di sekitar Deli Serdang tanah begitu luas bisa undang investor," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaPLTS 100 MWp kini telah beroperasi secara komersial, memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan kawasan industri.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menyambut baik kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan HBAP serta PT Bukit Asam Tbk.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaSaat ini PLN telah menapaki tahap penting dalam mendukung transisi energi tanah air menuju swasembada energi.
Baca SelengkapnyaDi lain sisi, PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui reliability and efficiency optimization center (REOC).
Baca SelengkapnyaWaduk Sigura-Gura, bendungan PLTA Inalum terbesar di Indonesia.
Baca Selengkapnya