Angkasa Pura II terapkan Smart Airport tingkatkan pelayanan masyarakat
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) merambah bisnis baru melalui penerapan konsep Smart Airport di bandara-bandara yang dikelola perusahaan, khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasi, namun juga menciptakan aliran pendapatan baru.
"Digitalisasi yang mulai masuk fase new revenue stream di AP II ini memang baru tumbuh yang kami targetkan pendapatan dapat mencapai Rp35 miliar pada 2018, namun akan memiliki prospek sangat baik ke depannya dalam mendukung pendapatan perusahaan," kata Awaluddin melalui keterangan resminya, Rabu (8/11).
-
Kenapa Pertamina mengimplementasikan sistem digitalisasi ? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa tema Bandara Husein Sastranegara untuk menarik wisatawan? Mengutip Instagram Bandara Husein Sastranegara, untuk menarik minat wisatawan luar negeri dan luar daerah, bandara tersebut kemudian mengusung tema “Modern yet Traditional“.
-
Bagaimana Akses Prima Indonesia meningkatkan kualitas internet? Selain perluasan jaringan, Akses Prima Indonesia juga berfokus pada peningkatan kualitas layanan internet dengan melakukan rehabilitasi dari kabel udara ke kabel tanah serta memperkuat tim operasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam menangani gangguan jaringan.
-
Bagaimana teknologi di Singapura membantu perusahaan? Pertumbuhan AI, peningkatan fokus pada keamanan siber dan peralihan yang berkelanjutan menuju digital mengarah pada pertumbuhan pekerjaan teknis
-
Dimana bandara baru di Sulawesi Utara? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Bisnis baru tersebut di antaranya adalah Airport e-payment system yakni layanan pembayaran non-tunai di lebih dari 800 tenant yang berada di bandara-bandara AP II.Layanan ini bekerjasama dengan pihak ketiga seperti dilakukan saat ini dengan Telkomsel melalui TCash, lalu ke depannya Go-Pay, dan akan menyusul beberapa merek lainnya.
Konsep ini juga menyentuh layanan e-boarding pass bagi maskapai-maskapai yang beroperasi di bandara AP II. Layanan ini secara perdana akan dimanfaatkan oleh Garuda Indonesia, di mana nantinya pemilik tiket Garuda bisa mendapatkan e-boarding pass di smartphone melalui aplikasi Indonesia Airports yang dikelola oleh AP II.
Selain itu, konsep Smart Airport yang diusung AP II juga akan memudahkan atau memberikan lebih banyak pilihan transportasi darat bagi penumpang pesawat, misalnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah tersedia booth bagi penumpang pesawat untuk memesan transportasi online GrabNow.
"AP II optimistis bisnis digital ini akan berkembang pesat setelah melakukan berbagai pertimbangan dari berbagai sisi yakni melihat pertumbuhan pasar, kemampuan perusahaan, serta keunggulan industri itu sendiri. Kami telah melakukan analisis, AP II memiliki peluang besar untuk meraih pendapatan dari bisnis baru yaitu Airport e-payment, Airport Big Data, dan Airport e-commerce," imbuhnya.
Penerapan Smart Airport melalui digitalisasi di bandara AP II menggunakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai pilot project karena infrastruktur yang sudah mendukung di samping bandara ini merupakan yang terbesar dan tersibuk di Indonesia.
Pengembangan digitalisasi di bandara-bandara AP II mengikuti pengembangan yang dilakukan perusahaan secara fisik baik itu di sisi udara (perluasan apron, pengembangan runway, taxiway, dan sebagainya) serta di sisi darat (pembangunan terminal, fasilitas pendukung, dan sebagainya).
Melalui tiga elemen tersebut yakni keandalan sistem teknologi informasi, kapasitas memadai di sisi udara dan sisi darat, maka bandara-bandara AP II akan mampu berada sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaPergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang
Baca SelengkapnyaKondisi AirAsia Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta yang terdampak gangguan IT CrowStrike.
Baca SelengkapnyaSetelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaPeleburan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menjadi InJourney ditandai dengan perubahan konsep pada seluruh bandara di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemampuan ASDP Indonesia melayani penyeberangan antarpulau, tidak perlu diragukan. Melainkan harus diperlukan penguatan.
Baca SelengkapnyaAP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023 hingga bulan Agustus, Bandara Ngurah Rai telah melayani sebanyak 13.910.685 penumpang.
Baca Selengkapnya