Anies Baswedan: Target investasi Rp 93 T bisa tercapai bila DKI bersih dari korupsi

Merdeka.com - Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menargetkan investasi di DKI sebesar Rp 93 triliun di tahun 2018 ini. Anies optimis target tersebut bisa tercapai bila Jakarta bersih dari praktik curang seperti korupsi dan pungli yang membebani investor.

"Jadi itu bisa terealisasi jika opportunity besar, trade besar maka cost menjadi tinggi. Tapi ada tantangan di Jakarta yang unik. Di antaranya korupsi, pungli, pemalsuan dokumen, potensi kecurangan dalam kegiatan usaha, aksi premanisme. Itu semua kita ketahui ada di masyarakat kita," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/9).

Anies memprediksi, di tahun 2022 sendiri, nilai investasi Jakarta mencapai Rp 124 triliun. Angka investasi ini naik setidaknya 6,5 persen tiap tahunnya. "Karena itu kita berharap hari ini dengan adanya sosialisasi program bersama BKPM, akan mengirimkan pesan yang positif. Kami apresiasi sekali kepada BKPM dan POLRI, Insya Allah Pemprov akan membantu lewat PTSP (pelayanan terpadu satu pintu)," beber Anies.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM), Thomas Lembong juga berharap investasi di wilayah DKI, khususnya di sektor ekonomi digital dapat tumbuh pesat dan menjadi sektor daya tarik dunia internasional.

"DKI ini menghasilkan 20 persen dari total ekonomi atau GDP dari Indonesia seperlima dari ekonomi Indonesia itu adanya di DKI, kalau kita ngomong ekonomi digital dan sektor e-commerce 95 persen dari arus modal dan investasi ke e-commerce dan digital masuknya ke Jakarta, jadi Jakarta benar peranan sangat besar sangat kritis bagi kelangsungan investasi ini," Tom menambahkan.

Kondisi perekonomian global sedang tidak menentu akibat perang dagang dilakukan oleh Amerika Serikat. Thomas Lembong melihat investasi harus menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

"Oleh karenanya selain fokus untuk memperkuat nilai tukar Rupiah terhadap USD, pemerintah juga perlu membangkitkan sentimen positif ke para investor asing salah satunya adalah dengan memberi kepastian hukum sehingga investor tidak ragu untuk memperluas investasi di Jakarta."

Reporter: Ditto Radityo

Sumber: Liputan6.com