Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Gejolak Ekonomi Global, BI Sambut Rencana Bauran Kebijakan IMF

Antisipasi Gejolak Ekonomi Global, BI Sambut Rencana Bauran Kebijakan IMF Spring Meeting IMF. ©www.bi.go.id

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menyambut rencana IMF untuk menyusun kerangka kerja kebijakan terintegrasi yang merupakan wujud respon IMF terhadap masukan dari berbagai negara berkembang terutama Indonesia. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank) 2019 yang berlangsung di Washington D.C., Amerika Serikat pada 11-13 April 2019.

Indonesia sudah lama menyuarakan mengenai pentingnya bauran kebijakan terutama bagi small open economy dalam menghadapi volatilitas perekonomian global. Masukan tersebut secara konsisten dikemukakan Indonesia di tengah saran kebijakan IMF dalam menghadapi volatilitas global yang cenderung mengedepankan pendekatan menggunakan instrumen tradisional (seperti suku bunga dan nilai tukar).

Menurutnya, langkah IMF untuk menyusun kerangka kerja kebijakan terintegrasi tersebut adalah sebuah kemajuan yang merupakan perkembangan baik bagi Indonesia dan negara small open economy lainnya. Lebih lanjut, Bank Indonesia juga mendorong IMF untuk terus memperdalam studi mengenai spillover akibat pengaruh ketegangan perdagangan misalkan dampaknya terhadap rantai nilai global (global value chain).

Orang lain juga bertanya?

"IMF mengembangkan sebuah kerangka kerja kebijakan baru yang dinamakan Integrated Policy Framework (IPF) guna memitigasi risiko, meningkatkan resiliensi dan mengimplementasikan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkesinambungan. Kerangka Kerja kebijakan baru tersebut mempertimbangkan interaksi antara kebijakan moneter, nilai tukar, makroprudensial, dan capital flows management," kata Perry dikutip laman resmi BI, Senin (15/4).

Pertemuan tersebut juga menyoroti perlambatan ekonomi global dan upaya untuk mengatasinya. Pertumbuhan global diperkirakan turun dari 3,6 persen pada 2018 menjadi 3,3 persen pada 2019, sebelum akhirnya kembali melanjutkan momentum positif menjadi 3,6 persen pada 2020. Perekonomian global diperkirakan tetap ekspansi, walaupun ekspansi tersebut lebih lemah dibandingkan perkiraan pada Oktober 2018.

Pertumbuhan dunia memang diperkirakan membaik di 2020, namun berbagai risiko tetap mengancam antara lain berupa ketegangan perdagangan, ketidakpastian kebijakan, risiko geopolitik, pengetatan kondisi keuangan di tengah terbatasnya ruang kebijakan, tingginya tingkat utang, dan meningkatnya kerentanan di sektor keuangan.

Oleh karena itu, otoritas keuangan dunia menyepakati untuk melanjutkan reformasi keuangan dan struktural guna memitigasi risiko, meningkatkan resiliensi dan mengimplementasikan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, serta meningkatkan kerja sama internasional.

Dalam pertemuan Musim Semi IMF-World Bank 2019, Indonesia bersama negara G20 lainnya sepakat memperkuat kerja sama internasional untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, berimbang dan bersifat inklusif. Lebih lanjut, Indonesia menekankan pentingnya koordinasi kebijakan di tengah perlambatan ekonomi global untuk menjaga stabilitas dan tetap mendorong pertumbuhan.

Hal ini telah diterapkan di Indonesia dan terefleksi dari pertumbuhan yang tetap kuat di tengah ketidakpastian dan perlambatan perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen di 2018 yang merupakan capaian tertinggi dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Momentum pertumbuhan ekonomi domestik yang terus berlanjut tersebut didukung oleh efektivitas implementasi bauran kebijakan moneter, fiskal, dan struktural dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta meningkatkan resiliensi terhadap risiko dari sektor eksternal.

Gubernur Bank Indonesia juga bertemu dengan beberapa otoritas keuangan dunia untuk memperkuat kerja sama dan bertukar informasi mengenai perkembangan ekonomi global. Selain itu, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan juga melakukan pertemuan dengan lembaga pemeringkat dan investor untuk menginformasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan
Gubernur Bank Indonesia Siap Kolaborasi dengan Prabowo Jaga Stabilitas Keuangan

Meskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!
Bos BI Tak Peduli dengan IMF: Kami Tahu Anda Lebih Pintar, Tapi Kami Lebih Berpengalaman!

Perry menyebut International Monetary Fund (IMF) mengkritis cara kerja kebijakan moneter Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.

Baca Selengkapnya
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini

Salah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain

Mata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.

Baca Selengkapnya
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi
Bos BI Beberkan Alasan Masih Tahan Suku Bunga Acuan Saat Tren Penurunan Inflasi

Ternyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera
Bos BI: Kalau Beli dari UMKM Jangan Ditawar, Bantu Mereka Sejahtera

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk membeli produk UMKM tanpa menawar harga lebih murah dari yang ditawarkan.

Baca Selengkapnya