Antisipasi La Nina, Kementan siapkan lahan cadangan
Merdeka.com - Kementerian Pertanian mengaku telah mengantisipasi dampak bencana La Nina yang diperkirakan bakal melanda Tanah Air tahun ini. Salah satunya, membuat cadangan lahan.
"Di beberapa daerah mulai banjir, justru yang kami pikirkan bagaimana mengkompensasi area yang terkena banjir. Kami cadangkan agar daerah yang setelah banjir kami rehabilitasi untuk bisa ditanam kembali," Kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hary Priyono di Kantornya, Jakarta, Senin (4/2).
Hary mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan beberapa daerah tanam rawan banjir, salah satunya Indramayu.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
"Kami punya mapping daerah rawan banjir, bersama BMKG, jadi nanti data itu yang kami pakai untuk melakukan pencegahan dampak dari kebanjiran, sehingga kita bisa meminimalisirnya," katanya.
Hary menjelaskan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendalami sungai yang melewati areal persawahan.
"Kami minta ke Kementerian PUPR untuk pengerukan pendangkalan sungai supaya kapasitas
tampung air jadi lebih banyak. Pompa juga kita bagikan, kalau ada drainase yang tidak baik, bisa pakai pompa. Pompa yang dulu kita kasih untuk membantu kekeringan, sekarang kita gerakkan untuk ke daerah banjir," tuturnya.
Hary menambahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman gelombang El-Nino jilid II yang diprediksi Februari dan Maret 2016. Menurutnya pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan embung, dam parit, long storage, sumur tanah dangkal dan sumber-sumber air lainnya sebanyak 3.500 unit senilai Rp 350 miliar.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian mengantisipasi adanya El Nino dan kekeringan.
Baca SelengkapnyaDampak kekeringan akibat El Nino mulai terasa pada 9 kabupaten di Jateng.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaDampak El Nino terlihat di berbagai wilayah di Indonesia termasuk lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.
Baca SelengkapnyaIni merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.
Baca Selengkapnyamengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaSalah satunya upayanya yakni mengembangkan optimasi lahan kering guna meningkatkan produksi pertanian di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMentan SYL mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca Selengkapnya