Antisipasi uang palsu saat Ramadan, BI dorong transaksi non-tunai
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengaku terus melakukan antisipasi dan menindak tegas pelaku peredaran uang palsu saat Ramadan. Pihaknya mengimbau agar masyarakat menukarkan uang di tempat-tempat penukaran uang resmi, seperti bank, kantor BI, atau di layanan penukaran uang di Monas dan daerah lain.
Deputi Bidang Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian Rupiah kepada masyarakat. Langkah antisipasi yang efektif disarankan memilih non-tunai saat bertransaksi jumlah besar.
"Kalau transaksinya besar, jangan pakai tunai. Pakai saja non tunai untuk menghindari uang palsu. Jadi harus waspada dan kalau terima uang, harus langsung dilihat," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/6).
-
Bagaimana cara menghindari penipuan dana? Untuk menghindari penipuan dengan modus ini, DANA mengajak pengguna untuk tidak sembarangan mengetuk tautan yang mencurigakan dan sesering mungkin untuk memeriksa pengaturan keamanan di ponsel masing-masing.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari transaksi mencurigakan? Demi untuk meminimalkan risiko kecurangan dan penggelapan dana, serta kesalahpahaman dengan pihak lain yang sedang bertransaksi denganmu, maka wajib hukumnya untuk mengecek kembali mutasi rekening yang dimiliki.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana koin bundar mencegah penipuan? Jika seorang pemegang uang yang tidak jujur tergoda untuk memotong sedikit dari ujung setiap koin, membuatnya menjadi kurang berharga, dia akan mendapat masalah. Koin bundar bisa mencegah tindakan tersebut, dibandingkan bentuk lainnya.
-
Kenapa kita harus hati-hati dengan penipuan? Jadi intinya, kita harus hati-hati sama yang namanya penipuan. Kalau ada yang nawarin sesuatu yang terlalu bagus buat jadi kenyataan, ya kemungkinan besar itu memang nggak nyata.
Menurut dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan penegak hukum untuk antisipasi peredaran uang palsu. "Saya kira uang palsu sekarang masih bisa dikenali dengan 3D, Dilihat Diraba dan Diterawang. Kalau dilihat gambar burem, tinta luntur dan cetakannya pudar jika diamati dengan kaca pembesar. Bila diterawang enggak ada tanda air, benang pengaman tidak ditanam dan lainnya," jelas dia.
Sebelumnya, dari data BI, jumlah peredaran uang palsu selalu meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah peredaran uang. Buktinya, pada Agustus tahun lalu peredaran uang palsu mencapai 10.092 lembar. Temuan uang palsu melonjak mencapai 15.089 lembar pada Desember 2014.
Tahun ini, peredaran uang palsu semakin menggila. Dalam waktu hanya lima bulan, atau terhitung Januari-Mei 2015, ditemukan 184.783 lembar uang palsu. Angka tersebut lebih tinggi bila dibandingkan periode sama tahun lalu, 38.656 lembar.
Pengamat Mata Uang Rully Nova melihat perlunya langkah Bank Indonesia 'memaksa' penggunaan transaksi non-tunai. Dia yakin ini sebagai solusi strategis mengurangi peredaran uang palsu.
"Namun, harus diakui alat elektronik untuk transaksi keuangan sudah banyak. Sikap perbankan juga baik dalam mengatasi uang palsu walaupun pencegahan yang dilakukan BI belum maksimal," kata Rully. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaRiba merupakan hal yang haram dan dilarang dalam Islam.
Baca SelengkapnyaBerikut selengkapnya tentang cara menghindari riba dengan melakukan pembayaran secara non cicilan.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaUang tunai rupiah merupakan alat transkasi yang sah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaNasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus penipuan
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaIndra mengatakan, kunci dari lancarnya transaksi kedua model pembayaran itu salah satunya terletak pada fitur.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca Selengkapnya