AP I cari utang Rp 25 T untuk kembangkan 5 bandara

Merdeka.com - PT Angkasa Pura I berencana melakukan penerbitan obligasi dan pinjaman bank / non bank sekitar Rp 25 triliun dalam kurun waktu 2016 hingga 2020 mendatang. Aksi korporasi akan digunakan untuk membiayai pengembangan lima bandara yang saat ini kondisinya sudah kelebihan kapasitas.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Angkasa Pura I Novrihandri mengatakan pengembangan bandara ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan serta mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional. Penerbitan obligasi ini terdiri dari Rp 14,5 triliun dan pinjaman kredit investasi dari perbankan/non perbankan sebesar Rp 10,5 triliun.
"Tahun ini, kami butuh dana sebesar Rp 7 triliun, yang akan didapatkan dari penerbitan obligasi ini sebesar Rp 3 triliun dan dari pinjaman bank/non bank sebesar Rp 4 triliun," ujarnya saat acara Media Gathering Angkasa Pura I di Kantornya, Jakarta, Kamis (23/6).
Adapun kelima bandara itu terdiri dari Bandara Ahmad Yani yang ditargetkan beroperasi 2018, Bandara Syamsudin Noor (2019), Bandara Baru Yogyakarta (2020), Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya (2020) dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (2020).
Di sisi investasi, Bandara Ahmad Yani diperkirakan membutuhkan dana Rp 2,1 triliun, Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 2,3 triliun, Bandara Baru Yogyakarta sebesar Rp 9,3 triliun, Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya sebesar Rp 9,1 triliun dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar Rp 3,6 triliun.
"Salah satu kebutuhan dana yang mendesak saat ini adalah untuk membayar ganti rugi pembebasan lahan bagi proyek bandara baru Yogyakarta di Kulon Progo yang akan dilaksanakan mulai Agustus 2016 ini," jelas Novri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya