AP I siapkan Rp 1,7 T kembangkan Bandara Bali, salah satunya lakukan reklamasi
Merdeka.com - PT Angkasa Pura I menargetkan akhir November 2017 pengembangan apron dengan cara reklamasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sudah bisa dikerjakan. AP I tengah menunggu Universitas Udayana menyelesaikan kajian arus laut.
"Pembangunan fisik sudah mulai jalan akhir November, akhir tahun paling lambat," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, seperti dikutip Antara di Tuban, Kabupaten Badung, Rabu (8/11).
Menurut Yanus, dalam pekan ini hasil kajian arus laut dari Universitas Udayana akan diserahkan sehingga dapat dimulai proses pembangunan apron. Dia menjelaskan kajian arus laut itu diperlukan untuk mengantisipasi dampak penggerusan pantai setelah reklamasi.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan IKN diharapkan selesai dibangun? Rencana pembangunan IKN sebenarnya ditargetkan berjalan sejak 2020 dan diharapkan selesai pada 2045.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan IKN akan selesai dibangun? Pemindahan Ibu Kota Selesai 15-20 Tahun "Kita harus berani memulainya, Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet," kata Jokowi.
-
Kenapa Kemenkumham meninjau kesiapan lokasi AALCO di Bali? Kehadirannya untuk memastikan semua persiapan kegiatan yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center 15–20 Oktober 2023 berjalan lancar.
-
Kapan rumah Pratama Arhan selesai direnovasi? Perubahan besar ini juga tidak lepas dari unggahan kanal Imam Juna yang menyatakan bahwa rumah ini selesai dibangun ulang pada September tahun 2022.
Yanus menegaskan bahwa proyek reklamasi di sebelah Barat landasan pacu atau didekat terminal VIP I itu telah mengantongi restu secara lisan dari sejumlah pihak di antaranya Bupati Badung Giri Prasta dan desa di sekitar bandara.
Nantinya luas lahan perairan yang akan direklamasi mencapai sekitar 84 hektare yang digunakan untuk areal parkir pesawat berbadan besar.
Dari 84 hektare tersebut, lanjut dia, baru sekitar 43 hektare di antaranya yang akan digunakan untuk parkir pesawat dengan kapasitas sekitar tiga unit pesawat berbadan lebar. Sedangkan, sisa lahan hasil pengurugan lainnya digunakan untuk pengembangan jangka menengah-panjang.
Reklamasi, lanjut dia, menjadi satu-satunya solusi pengembangan apron sebelah Barat bandara karena lebih efektif dibandingkan menggunakan tiang pancang.
Dia menjelaskan apabila menggunakan tiang pancang maka kedalaman laut di sekitar lokasi mencapai tiga meter dan relung dasar yang padas diklaim tidak bisa ditembus dan harus dibor. Tidak hanya itu, pengembangan menggunakan tiang pancang dinilai tidak efektif dari segi keamanan bandara.
Yanus mengungkapkan alokasi anggaran dari Angkasa Pura I untuk pengerjaan proyek reklamasi dan pengembangan apron tersebut mencapai sekitar Rp 1,7 triliun yang rencananya akan dikerjakan oleh kontraktor dalam negeri yang ditargetkan selesai pada Agustus 2018.
Kementerian Koordinator Kemaritiman, lanjut dia, telah mengirimkan surat penugasan untuk mempercepat proses pengembangan apron untuk menampung pesawat berbadan lebar itu mengingat Bali menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober 2018.
Perhelatan akbar bidang ekonomi dan keuangan itu rencananya akan dihadiri oleh sekitar 17.000 delegasi dari 189 negara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaGroundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.
Baca SelengkapnyaRencananya, proyek moda transportasi ini bakal rampung dalam waktu 3 tahun atau selesai di tahun 2027.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca SelengkapnyaPembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di bawah tanah di Pulau Bali akan segera dilakukan.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaJalur LRT rencananya dibangun pada kedalaman 30 meter di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaPanjang landasan pacu bandara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaStudi pembangunan LRT Bali sudah dilakukan sejak lama, namun terkendala pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini diharapkan mampu menunjang pembangunan serta memperlancar logistik di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Baca Selengkapnya