AP I terbitkan obligasi Rp 25 triliun bangun Bandara Kulon Progo
Merdeka.com - PT Angkasa Pura I berencana akan mengeluarkan obligasi senilai Rp 25 triliun di pertengahan bulan depan. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun dan mengembangkan bandar udara di wilayah kerjanya.
"Rencananya pertengahan Oktober tahun ini obligasi akan kita keluarkan. Semua persiapan untuk mengeluarkan obligasi sudah disetujui seperti dari Otoritas Jasa Keuangan," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Israwadi seperti ditulis Antara, Rabu (28/9).
Dana sebesar itu rencananya akan digunakan untuk membangun dan memperluas lima bandara yang ada di wilayah kerjanya, yaitu pembangunan bandar udara di Kulon Progo, daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Yani di Semarang, Juanda di Surabaya, Syamsudin Noor di Banjarmasin, serta Sultan Hasanuddin di Makassar.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan bulan Oktober? Oktober adlah bulan ke-10 yang menandakan bahwa akhir tahun tinggal 2 bulan lagi.
-
Kapan pemerintah siapkan anggaran KUR? Pemerintah menyiapkan anggaran untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp47,78 triliun pada 2024.
-
Kapan mulai menyiapkan dana pensiun? Menyiapkan dana pensiun memerlukan perencanaan matang sedini mungkin.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
Khusus untuk di Yogyakarta, AP I akan membangun bandar udara baru sebagai pengganti Bandar Udara Adi Sutjipto yang dinilai sudah tak layak lagi menjadi bandara internasional.
Pembangunan bandar udara di Kulon Progo tersebut saat ini masih dalam taraf pembebasan lahan dan pihaknya sudah memberikan penggantian biaya untuk warga setempat. "Diharapkan sudah bisa diselesaikan seluruh penggantian biaya lahan warga setempat dan pada akhir 2019 sudah bisa diselesaikan pembangunan bandara baru itu," katanya.
Sementara untuk empat bandara lainnya (Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar) dana obligasi akan digunakan untuk pengembangan bandara yang saat ini sudah ada.
PT Angkasa Pura I saat ini menaungi 13 bandara di Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Ke-13 bandara tersebut adalah Ngurah Rai (Bali), Adi Sumarmo (Solo), Adi Sutjipto (Yogyakarta), Ahmad Yani (Semarang), El Tari (Kupang), Frans Kaisiepo (Biak), Sultan Hasanuddin (Makassar), serta Juanda (Surabaya).
Juga Bandar Udara Internasional Lombok (Lombok, NTB), Pattimura (Ambon), Sam Ratulangi (Manado), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Balikpapan), serta Bandar Udara Syamsuddin Noor.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Groundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMirza menyampaikan, kegiatan operasional OJK di 2025 terbagi dalam sembilan bidang. Antara lain, pengawasan sektor perbankan dengan anggaran sebesar Rp1,75 T.
Baca SelengkapnyaBandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDengan alokasi dana yang lebih besar, Ardiansyah yakin sejumlah proyek pembangunan strategis dapat terealisasi dengan cepat.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membangun groin di kawasan pesisir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaAnggaran untuk pembangunan IKN tahun 2025 juga disisipkan di sejumlah kementerian.
Baca SelengkapnyaDitargetkan, akhir tahun 2023, realisasi investasi tembus Rp45 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.
Baca SelengkapnyaPermintaan anggaran ini untuk kelanjutan pembangunan IKN di 2025.
Baca Selengkapnya