AP II Gandeng Ditjen Dukcapil Kembangkan Teknologi Pendeteksi Wajah di Bandara
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil) terkait pemanfaatan data penduduk. Dukungan data untuk proses validasi identitas calon penumpang pesawat memungkinkan perseroan untuk mengembangkan teknologi biometric facial recognition untuk menghadirkan layanan di bandara.
"Nantinya, kami akan mengembangkan proses validasi menggunakan biometric facial recognition yang didukung oleh basis data dari sistem Ditjen Dukcapil, sehingga penumpang bisa melewati seluruh proses keberangkatan dan kedatangan di bandara hanya dengan otentifikasi wajah," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (1/1).
Dia menjelaskan, teknologi facial recognition ini tentunya membuat pelayanan di bandara PT Angkasa Pura II meningkat ke level berikutnya. Sebelum penerapan layanan facial recognition ini, pada tahap awal dukungan validasi data dari Ditjen Dukcapil dapat dimanfaatkan untuk penggunaan QR Code oleh calon penumpang pesawat.
-
Kenapa PT KAI menerapkan face recognition boarding gate? Layanan ini dirancang untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih sederhana, mudah, dan efisien bagi para pelanggan.
-
Apa itu face recognition boarding gate PT KAI? Face recognition boarding gate merupakan fasilitas boarding yang menggunakan teknologi kamera untuk memvalidasi identitas penumpang melalui pengenalan wajah. Teknologi ini terintegrasi dengan data tiket kereta dan status vaksinasi pelanggan, memungkinkan proses verifikasi identitas hanya memerlukan waktu satu detik. Hal ini diharapkan dapat mempercepat antrean dan proses boarding.
-
Dimana saja face recognition boarding gate PT KAI tersedia? Layanan face recognition boarding gate telah tersedia di 20 stasiun yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra, yaitu: 1. Daerah Operasi 1 Jakarta: Gambir, Pasar Senen, Bekasi 2. Daerah Operasi 2 Bandung: Bandung, Kiaracondong 3. Daerah Operasi 3 Cirebon: Cirebon 4. Daerah Operasi 4 Semarang: Semarang Tawang Bank Jateng, Pekalongan, Tegal 5. Daerah Operasi 5 Purwokerto: Purwokerto, Kutoarjo 6. Daerah Operasi 6 Yogyakarta: Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan 7. Daerah Operasi 7 Madiun: Madiun 8. Daerah Operasi 8 Surabaya: Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang 9. Daerah Operasi 9 Jember: Jember 10. Divisi Regional I Sumatra Utara: Medan
-
Bagaimana cara daftar layanan face recognition di aplikasi Access by KAI? Untuk menggunakan layanan ini, pelanggan dapat mendaftar melalui aplikasi Access by KAI dengan langkah-langkah berikut: 1. Buka tab menu akun di aplikasi Access by KAI. 2. Pilih menu 'Registrasi Face Recognition'. 3. Bacalah syarat dan ketentuan registrasi, lalu klik 'Setuju'. 4. Periksa data diri seperti nama lengkap, NIK, dan tanggal lahir. Klik 'Foto Selfie' untuk melanjutkan. 5. Ikuti ketentuan pengambilan foto selfie yang benar, lalu klik 'Ambil Foto KTP' untuk melengkapi proses. 6. Setelah semua data lengkap dan sesuai, klik 'Daftar Sekarang'. 7. Konfirmasi data yang diberikan, lalu klik 'Ya, Daftar' untuk menyelesaikan pendaftaran. 8.Pendaftaran berhasil, dan pelanggan siap menggunakan layanan face recognition boarding gate.
-
Bagaimana teknologi face recognition di CCTV Bandung membantu polisi? Dengan adanya teknologi ini, penjahat makin tak berkutik menghindar dari kejaran polisi.
-
Bagaimana iPhone mendeteksi wajah pengguna? 'Face-ID secara otomatis beradaptasi dengan perubahan penampilan, seperti penggunaan riasan kosmetik atau pertumbuhan rambut wajah,' Kata Pratama Persadha, Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC).
"Melalui dukungan proses validasi identitas berdasarkan data Ditjen Dukcapil, kami bisa menerapkan sistem di bandara untuk melakukan proses validasi identitas menggunakan QR Code guna mengurangi pemeriksaan identitas secara manual dan mendukung layanan touchless di bandara," imbuhnya.
Penggunaan QR Code ini akan mendukung integrasi sistem layanan terkait lainnya seperti boarding pass, dokumen kesehatan, hingga tracing dan tracking terkait COVID-19. Sebagai pilot project, teknologi QR Code dan facial recognition ini pertama kali dapat digunakan di Bandara Banyuwangi dan Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia.
Kerja sama dengan Ditjen Dukcapil ini merupakan salah satu komitmen perseroan dalam melakukan digitalisasi dalam strategic transformation yang dilakukan sejak 2016.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menuturkan, data yang dimiliki Ditjen Dukcapil ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan verifikasi calon penumpang pesawat. Data yang dimiliki Ditjen Dukcapil memiliki fitur spesifik seperti pengenalan wajah (facial recognition) dan sidik jari (fingerprint).
"Fitur spesifik seperti sidik jari kemudian mengenal wajah atau facial recognition itu akan dapat mengetahui (penumpang pesawat), sehingga tidak akan terjadi double (data digunakan orang lain) sebetulnya karena setiap orang memiliki spesifik tersendiri, wajah maupun fingerprint," ujar Tito.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Face Recognition Boarding Gate akan mengidentifikasi & memvalidasi identitas penumpang berdasarkan data tiket yang telah dipesan.
Baca SelengkapnyaImagis ID-2000 menggunakan lebih dari 200 deskriptor wajah yang dihasilkan dari algoritma analisis gambar
Baca SelengkapnyaPelanggan cukup melakukan satu kali registrasi atau pendaftaran baik di aplikasi Access by KAI maupun di stasiun.
Baca SelengkapnyaFace recognition boarding gate merupakan fasilitas boarding yang menggunakan teknologi kamera untuk memvalidasi identitas penumpang melalui pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaSelain di Stasiun Gambir, fasilitas Face Recognation Boarding Gate juga tersedia di Stasiun Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Malang, dan Solo Balapan.
Baca SelengkapnyaNantinya, pengunjung bakal mendaftar face recognition terlebih dahulu untuk memasuki gate check-in.
Baca Selengkapnya"Perlu diingat, peningkatan layanan keimigrasian melalui autogate tidak berarti aspek keamanan dikesampingkan," kata Dirjen Imigrasi, Silmy Karim.
Baca SelengkapnyaPenumpang harus menunggu 10 menit sebelum keberangkatan kereta untuk melakukan proses boarding.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Daftar 'Face Recognition' KAI Tanpa Antre dan Ribet
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaTahun lalu, seorang Joki menggantikan pendaftar dengan cara izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi itulah joki menggantikan pendaftar masuk ke ruangan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca Selengkapnya