AP II: Pegipegi Dapat Hak Penamaan di Belakang Nama Terminal 1, Traveloka Terminal 2
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjalin kerjasama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka. Kerjasama co-branding dengan Pegipegi dilakukan di Terminal 1 dan Traveloka di Terminal 2. Adapun kerjasama co-branding ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh bandara yang berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura II.
Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, mengatakan kerjasama co-branding dengan Pegipegi dan Traveloka berlangsung untuk periode tertentu serta hanya terkait aspek komersial, bukan operasional. Ini artinya seluruh kegiatan operasional bandara dan kewenangannya tetap melekat di Angkasa Pura II.
Agus Haryadi mengatakan, kerjasama co-branding ini dapat semakin memperkuat brand equity dari masing-masing pihak. "Kerjasama ini hanya pada aspek komersial di terminal, sementara keseluruhan operasional terminal sepenuhnya masih di bawah Angkasa Pura II," jelas Agus Haryadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/9).
-
Bagaimana PIK 2 terhubung ke Bandara Soekarno-Hatta? Lokasi strategis kota baru ini hanya berjarak sekitar 7 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bahkan lebih dekat dibandingkan PIK 1. PIK 2 terhubung dengan jembatan yang menghubungkan pulau reklamasi dan dirancang untuk menjadi bagian penting dari pengembangan kota baru di pinggiran DKI Jakarta, khususnya di Pantura Kabupaten Tangerang.
-
Kenapa Kemenparekraf bermitra dengan tiket.com? Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada.
-
Siapa yang memimpin kemitraan tiket.com dengan Kemenparekraf? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Apa tema Bandara Husein Sastranegara untuk menarik wisatawan? Mengutip Instagram Bandara Husein Sastranegara, untuk menarik minat wisatawan luar negeri dan luar daerah, bandara tersebut kemudian mengusung tema “Modern yet Traditional“.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kenapa Aerostreet berkolaborasi dengan Wonderful Indonesia? Peluncuran koleksi Nusantara Aerostreet x Wonderful Indonesia di Shopee, berangkat dari mimpi kita untuk membangun rasa cinta masyarakat terhadap warisan budaya Indonesia melalui inovasi produk Aerostreet.
"Masing-masing pihak yakni Soekarno-Hatta, Pegipegi dan Traveloka memiliki nama besar, dan kami yakin kerjasama ini akan saling menguntungkan bagi seluruh pihak termasuk para penumpang pesawat," jelas Agus Haryadi.
Melalui kerjasama ini, Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan ruang komersial di terminal untuk memperkenalkan produknya dengan tentu saja terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Angkasa Pura II.
"Pegipegi dan Traveloka dapat memanfaatkan 80 persen dari ruang komersial yang ada di terminal. Kerjasama ini juga tidak berdampak pada berubahnya nama terminal, hanya saja Pegipegi dan Traveloka memiliki hak penamaan di belakang nama terminal untuk dicantumkan misalnya di signage," ujar Agus Haryadi.
Agus Haryadi mengatakan model kerja sama co-branding seperti ini sudah lazim diterapkan di sektor pelayanan publik terutama di luar negeri. Di dalam negeripun sudah ada kerjasama serupa. "Ya memang kalau di Indonesia belum banyak, dan ini masih tergolong baru, tapi setidaknya sudah ada beberapa tempat di Jakarta."
"Strategi co-branding ini merupakan salah satu upaya kami dalam memanfaatkan aset secara maksimal untuk meningkatkan brand equity dan turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan," jelas Agus Haryadi.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia. Jumlah terminal penumpang pesawat di bandara ini mencapai 3 terminal dengan pergerakan penumpang 60-70 juta orang setiap tahunnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaPeleburan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menjadi InJourney ditandai dengan perubahan konsep pada seluruh bandara di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaRute Stasiun Palmerah-Tosari (1B) akan dimodifikasi menjadi Stasiun Palmerah-Transport Hub Dukuh Atas(1B).
Baca SelengkapnyaFitria menjelaskan pesawat kolaborasi itu akan digunakan untuk melayani berbagai penerbangan, baik untuk rute domestik maupun rute internasional.
Baca SelengkapnyaPenetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan bahwa program itu memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk memanfaatkan aset transportasi publik sebagai media pengenalan brand.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca Selengkapnya