AP II rogoh Rp 400 M, Bandara Banyuwangi ditarget layani rute internasional di 2019
Merdeka.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menargetkan Bandara Banyuwangi bisa melayani rute internasional pada 2019 agar bisa lebih cepat dalam menggaet wisatawan mancanegara. Negara yang berpotensi dijajaki rute internasionalnya adalah Australia, Malaysia, dan Singapura.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Banyuwangi, Jumat mengatakan pemerintah pusat terus mendorong Banyuwangi mengembangkan pariwisata daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
"Banyuwangi memiliki tiga kriteria sebagai prasyarat menjadi destinasi utama, yaitu atraksi wisata mendunia, amenitas pendukung yang lengkap, dan aksebilitas yang semakin mudah. Nah untuk menjadi destinasi internasional kita harus membuka penerbangan internasional," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/2).
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Siapa arsitek Bandara Banyuwangi? Berdirinya Bandara Banyuwangi berkat peran besar sang arsitek, Andra Matin.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Dimana para delegasi internasional berkunjung di Banyuwangi? Mereka mengunjungi Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang merupakan salah satu Kampung KB yang banyak memiliki program-program kependudukan berbasis warga desa. Di sana mereka disuguhkan hasil pertanian dan olahannya setempat. Seperti buah naga, manggis, dan durian.
-
Apa daya tarik utama Banyuwangi bagi wisatawan? 'Sungguh pengalaman yang menarik, mata saya sampai tidak mau berkedip. Konsep wisata ini yang kami cari, memadukan pemandangan alam dan atraksi budaya yang memukau,' ujar Utami, wisatawan asal Jakarta.
-
Apa tema Bandara Husein Sastranegara untuk menarik wisatawan? Mengutip Instagram Bandara Husein Sastranegara, untuk menarik minat wisatawan luar negeri dan luar daerah, bandara tersebut kemudian mengusung tema “Modern yet Traditional“.
Menteri Arief menilai capaian Banyuwangi menggaet wisatawan cukup baik. Untuk wisatawan domestik ke Banyuwangi, 497.000 wisatawan pada 2010 melonjak menjadi 4,01 juta orang pada 2016.
Sementara untuk wisatawan mancanegara (wisman) naik dari 5.205 (2010) menjadi 91.000 wisman (2017) dengan pendapatan devisa Rp 546 miliar.
"Sangat oke, hampir 100.000 wisman setahun. Itu luar biasa untuk daerah yang baru berbenah wisatanya. Di Sumatera belum ada sebesar itu, kecuali Riau. Dari sini kita lihat ada peluang besar bikin rute internasional agar makin banyak wisman datang," ujarnya.
Banyuwangi juga memiliki momentum sangat baik untuk menjadi bandara internasional. Terutama pada Oktober 2018 saat ada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali, di mana ribuan delegasi dari seluruh dunia hadir. Sebagian delegasi mendarat dan parkir pesawat di Bandara Banyuwangi.
"Itu momentum luar biasa. Banyuwangi sudah siapkan paket-paket wisata, kementerian mendukung penuh," ujar Menteri Arief.
Dirut PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Banyuwangi, M. Awaluddin, mengatakan pihaknya telah menjajaki kolaborasi dengan maskapai internasional. Salah satunya Jetstar, maskapai Australia.
"Jetstar bikin kajian, bahkan sudah survei lapangan. Saya kaget. Mereka tertarik, meminta tambah beberapa fasilitas bandara internasional, seperti 'counter' imigrasi," tuturnya.
Guna menjadi bandara internasional, Angkasa Pura II menginvestasikan Rp 400 miliar antara lain untuk memperpanjang landasan pacu dan perluasan parkir pesawat.
"Awalnya Rp 300 miliar, tapi melihat prospek Banyuwangi kami tambah jadi Rp 400 miliar. Nanti 2019 'runway'-nya diperpanjang lagi 2.800 meter dan lebarnya dari 30 meter menjadi 45 meter," ujar Awaluddin.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan rute internasional itu. "Kita akan kebut banyak hal, karena aksesibilitas ini kunci memajukan pariwisata yang sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
70 persen kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia itu menggunakan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaPpeak season atau periode puncak penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai terjadi pada Senin (30/12) kemarin, dengan total 79 ribu penumpang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3 maskapai akan menghadirkan penerbangan langsung ke Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik di Bandara Banyuwangi diprediksi pada hari ini, Sabtu (6/4/2024) dan Minggu (7/4/2024).
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang akan meningkat di Bulan Desember 2024 dengan adanya Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Bandara Kertajati mulai beroperasi penuh pada Oktober 2023 atau menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai pada semester pertama 2024 mencatatkan 11.259.019 penumpang dan 68.202 pergerakan pesawat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaAdapun, jadwal penerbangan Kuala Lumpur dan Labuan Bajo dengan nomor penerbangan AK 336, berangkat pukul 11.10 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca Selengkapnya