Apa yang bikin Ale-Ale mampu taklukkan Coca Cola?
Merdeka.com - Ada yang menarik dari hasil survei yang dilansir oleh Kantar Worldpanel Indonesia. Produk konsumsi merek asing ternyata tidak sepenuhnya perkasa di Indonesia. Masyarakat Indonesia ternyata masih sangat percaya dengan produk lokal.
Produk-produk asing pun tumbang oleh produk lokal. Termasuk produk minuman yang selama ini memiliki brand cukup kuat dan menjadi pengusaha di berbagai negara. Merek minuman soda Coca Cola tak berdaya bersaing dengan minuman lokal Indonesia. Padahal di Meksiko, Amerika Serikat, atau di Spanyol, Coca Cola menjadi raja.
Di Indonesia, Coca Cola tak berdaya bersaing dengan minuman lokal Ale-Ale. Apa yang bikin Ale-Ale sanggup menumbangkan Coca Cola? Alasan pertama karena konsumen Indonesia masih percaya produk lokal.
-
Bagaimana gaya hidup konsumtif bisa merusak kualitas hidup? Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, gaya hidup konsumtif sering kali menurunkannya karena fokus yang berlebihan pada materialisme mengalihkan perhatian dari aspek-aspek kehidupan yang lebih bermakna.
-
Bagaimana warga melihat proses pembuatan Coca Cola? Keberadaan pabrik ini juga mencuri perhatian warga, sehingga beberapa di antaranya bisa mengintip proses pembuatannya dari lubang di dinding pabrik.
-
Mengapa resep ini menggunakan coca cola? Resep ini menggunakan minuman bersoda sebagai bahan utama untuk mengungkep ayam.
-
Bagaimana cara Coca-Cola menjalankan kampanye 'Efek Ahh'? Tahun 2013, Coca-Cola meluncurkan kampanye iklan dengan serangkaian permainan, video, dan penyebab mimpi buruk yang mengisi situs web perusahaan. Kini, semua itu dapat ditelusuri kembali melalui domain ahh.com.
-
Siapa yang dipengaruhi oleh perubahan konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
-
Apa dampak negatif gaya hidup konsumtif pada lingkungan? Konsumsi berlebihan berkontribusi langsung pada kerusakan lingkungan melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan produksi sampah yang meningkat.
"Konsumen Indonesia sangat percaya dengan brand lokal. Walaupun brand global punya nama besar, rupanya kepercayaan masyarakat terhadap brand lokal masih sangat tinggi," ujar General Manager Kantar Indonesia Lim Soon Lee di kantornya, Selasa (7/5).
Alasan kedua adalah kemasan yang ditawarkan. Pada akhirnya, ini berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia yang diakui tidak terlalu tinggi. Dengan kemasan bentuk sachet, selain lebih simpel, harga juga terjangkau.
"Karena ada sachet, yang paling dipilih konsumen Indonesia, mayoritas penjualan dari sachet. Atau kalau mau bersaing, mungkin harus membeli brand lokal," kata analis Kantar Indonesia Eka Kusuma Artha.
Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup yang serba praktis turut menentukan perilaku konsumsi masyarakat Indonesia. Semakin praktis sebuah produk, semakin laris di pasaran. Hal ini semakin diperkuat dengan larisnya produk mi instan di pasaran Indonesia. Rata-rata, orang Indonesia membeli 324 bungkus mi instan dalam setahun.
"Populernya mi instan barangkali terdorong dengan meningkatnya wanita karir. Kita lihat semakin jarang ibu rumah tangga yang memasak, sementara brand seperti Pop Mi sangat gampang (diolah)," kata Lim.
Menurut dia, selama setahun ke depan, penjualan mi instan akan sangat sulit dikalahkan dengan produk lain. "Saya juga tidak tahu pasti kenapa bangsa ini senang sekali dengan mi instan," imbuhnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaPelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaDibanding konsumsi gula langsung, minuman kemasan berpemanis bisa memiliki dampak lebih besar ke tubuh kita.
Baca SelengkapnyaMerek barang mewah yang laris diperdagangkan di Korea Selatan sepanjang periode Januari-September, yakni Chanel.
Baca SelengkapnyaSecara spesifik Budi menyebut pabrik Coca-Cola berasa di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAir soda ternyata memiliki beberapa manfaat kebaikan, namun juga terdapat efek samping yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai kreasi kopi populer yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaAntrean tampak mengular sampai di gedung-gedung sekitar lapak.
Baca Selengkapnya