Apa yang terjadi pada pedagang jual beras medium tak sesuai HET mulai 13 April?
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewajibkan, mulai 13 April 2018, pedagang tradisional untuk menjual beras medium sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Lantas apa sanksi bagi pedagang jika masih menjual beras medium di atas HET?
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan setelah aturan tersebut resmi diberlakukan. Jika masih ada pedagang yang menjual beras medium di atas HET, maka akan ditelusuri penyebabnya.
"Kita akan pantau, kita lihat apa masalahnya, kan kita tidak bisa langsung menindak, memberikan sanksi. Apa penyebabnya. Siapa tahu bulog belum menggelontorkan ke situ. Apa kita salahkan pedagangnya? Tidak kan. Jadi harus dicari dulu, diselidiki dulu," ujar dia di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (9/4).
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Mengapa Bulog relaksasikan HET beras? 'Jadi relaksasi HET ini untuk beras premium, dari tanggal 10 Maret sampai 23 maret. Kenaikannya Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini karena sebelumnya harga GKP kan lumayan tinggi. Kemudian seiring berjalannya panen dalam negeri, maka harga gabah itu akan mulai terkoreksi sekitar 2-3 minggu ke depan, sehingga dirasakan perlu relaksasi ini. Sampai dengan nanti stok lama yang dengan perolehannya masih dengan harga lebih tinggi, bisa kita flat out dengan lebih cepat,' terang Arief.
Menurut dia, jika memang pedagang kesulitan mendapatkan beras yang bisa dijual dengan harga sesuai ketentuan, maka Kemendag akan mencarikan solusi. Salah satunya dengan meminta Bulog untuk memasok beras ke pedagang tersebut, baik secara langsung maupun melalui mitra distributor.
"Jadi kita pastikan dulu semuanya, misalnya suatu daerah belum punya beras seharga itu, kita minta Bulog untuk gelontorin. Beras Bulog kan sekarang bagus-bagus. Ya dia (pedagang) harus berhubungan dengan Bulog, Bulog harus mencari mitranya, mitranya nanti menjual ke pasar rakyat dan pasar rakyat yaitu si pedagang harus jual seharga HET," jelas dia.
Untuk asal berasnya, lanjut Tjahya, akan diserahkan kepada Bulog. Apakah itu beras dari dalam negeri atau impor. Terpenting ialah beras tersebut berkualitas baik dan dijual seharga HET atau di bawahnya. "Terserah Bulog, yang penting di lapangan sesuai dengan HET," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar beras Bulog bisa masuk lagi ke Pasar Induk Cipinang.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaRelaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaPolri memastikan untuk stok beras di beberapa daerah masih aman.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca Selengkapnya