Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

APEKSI Keberatan Pemerintah Tambah Lembaga Pengawasan APBD

APEKSI Keberatan Pemerintah Tambah Lembaga Pengawasan APBD Bima Arya. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menolak rencana pemerintah menambah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai pengawasan intern terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). BPKP akan bertanggung jawab langsung kepada presiden dalam rangka memberikan masukan kepada presiden.

"Kami tidak sepakat dengan hal ini karena kami sudah dihadapkan dengan pengawasan berlapis," kata Ketua APEKSI, Bima Arya, dalam RDPU Panja KHPD Komisi XI DPR-RI, Jakarta, Kamis (8/7).

Bima menjelaskan rencana tersebut termaktub dalam pasal 148 ayat 2 Rancangan Undang-Undang (RUU) Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Pada ayat tersebut bertuliskan lembaga pemerintah yang membidangi pengawasan yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, dalam hal tertentu melakukan pengawasan intern terhadap RAPBD maupun pelaksanaan APBD dalam rangka memberikan masukan kepada presiden.

Orang lain juga bertanya?

Wali Kota Bogor ini menilai alasan yang digunakan pemerintah tersebut kurang tepat. Sebab saat ini sudah ada banyak jenis pengawasan terhadap APBD Pemerintah Daerah.

Setidaknya saat ini sudah ada enam pengawasan terhadap APBD. Mulai dari pengawasan sebelum penetapan APBD yang dalam RUU tersebut beristilah evaluasi. Lalu ada pengawasan yang dilakukan gubernur sebagai pemerintah pusat di daerah dan pengawasan melalui audit yang dilakukan BPK.

Dari sisi politik pengawasan dilakukan oleh DPR. Pengawasan publik dilaksanakan masyarakat, media massa dan lain sebagainya. Belum lagi pengawasan yang dilakukan aparat penegakan hukum. "Pengawasan kami ini sedang banyak dan berlapis, dari gubernur, audit BPK, politik dari DPR, publik dan pengawasan khusus yang dilakukan KPK," ungkap Bima.

Namun, bila memang Pemerintah Pusat berkehendak demikian, maka APEKSI mengusulkan agar BPKP menjalankan fungsinya menjalankan pre-audit atas rancangan Perda APBD. "Jika ada mekanisme baru yang dikenal dengan istilah pre-audit dn dilakukan oleh lembaga ini (BPKP) maka APEKSI mengusulkan mekanisme evaluasi atas Perda APBD tidak diperlukan lagi," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Minta BPK Lebih Ketat Awasi APBN, Prabowo: Tiap Rupiah Harus Kita Amankan
Minta BPK Lebih Ketat Awasi APBN, Prabowo: Tiap Rupiah Harus Kita Amankan

Prabowo menegaskan APBN merupakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan

Baca Selengkapnya
Benarkah RUU Wantimpres Permintaan Prabowo? Begini Jawaban Baleg DPR
Benarkah RUU Wantimpres Permintaan Prabowo? Begini Jawaban Baleg DPR

Baleg DPR RI setuju RUU Wantimpres menjadi usulan inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Keluhkan Sejumlah Aturan Pemerintah Hambat Investasi Daerah, Ini Dia Detailnya
Pengusaha Keluhkan Sejumlah Aturan Pemerintah Hambat Investasi Daerah, Ini Dia Detailnya

Kelompok pengusaha juga bakal menyampaikan setumpuk rekomendasi spesifik kepada pemerintah terkait sejumlah peraturan daerah (Perda) bermasalah.

Baca Selengkapnya
Capim KPK Poengky Ulas Potensi Anggaran Bocor Usai Pemilu dan Pilkada 2024
Capim KPK Poengky Ulas Potensi Anggaran Bocor Usai Pemilu dan Pilkada 2024

Adanya potensi kebocoran anggaran negara itu disebabkan kurangnya pemahaman para pejabat yang baru.

Baca Selengkapnya
PKB Klaim Banyak Rakyat yang Minta Makzulkan Presiden: Mintalah ke DPR, Demi Demokrasi
PKB Klaim Banyak Rakyat yang Minta Makzulkan Presiden: Mintalah ke DPR, Demi Demokrasi

PKB menyarankan masyarakat untuk mendorong DPR agar melakukan hak angket.

Baca Selengkapnya
Ditanya Bakal Dukung FPI dan Rizieq Jika Jadi Presiden, Ini Jawaban Anies
Ditanya Bakal Dukung FPI dan Rizieq Jika Jadi Presiden, Ini Jawaban Anies

Anies pun tak menampik kunjungannya ke FPI memang mendapat sorotan yang besar.

Baca Selengkapnya
Wacana Penambahan Komisi Baru di DPR Konsekuensi dari Rencana Penambahan Kementerian
Wacana Penambahan Komisi Baru di DPR Konsekuensi dari Rencana Penambahan Kementerian

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan wacana pembentukan AKD sebagai langkah DPR mengakomodir kemungkinan penambahan kementerian di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Draf RUU Gubernur DKI Jakarta Dipilih Presiden, PKS: Nanti Ditunjuk Keluarganya yang Tak Kompeten
Draf RUU Gubernur DKI Jakarta Dipilih Presiden, PKS: Nanti Ditunjuk Keluarganya yang Tak Kompeten

PKS menolak wacana tersebut karena dibuat secara terburu-buru dan tanpa kajian mendalam.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas

Kent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya

BPK menemukan kelemahan dalam penggunaan langsung penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tanpa melalui mekanisme anggaran.

Baca Selengkapnya
DPR Kebut RUU Pilkada Usai MK Ubah Aturan Main, Begini Pesan Mendalam Anies Baswedan
DPR Kebut RUU Pilkada Usai MK Ubah Aturan Main, Begini Pesan Mendalam Anies Baswedan

Hari ini, DPR menggelar rapat untuk mengebut Revisi UU Pilkada untuk mengesahkan aturan baru Pilkada.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar DPR Tegaskan APBN Tak Terpengaruh meski Kementerian Prabowo-Gibran Ditambah
Ketua Banggar DPR Tegaskan APBN Tak Terpengaruh meski Kementerian Prabowo-Gibran Ditambah

Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan postur APBN Tahun 2025 tidak akan terpengaruh jika nantinya jumlah kementerian ditambah

Baca Selengkapnya