Apindo: Banyak pengusaha belum mengerti Tax Amnesty
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengadakan sosialisasi mengenai program pengampunan pajak (Tax Amnesty) kepada masyarakat Indonesia. Di mana pengarahan diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo yang didampingi oleh menteri terkait.
Ketua Umum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan sejak dilakukan sosialisasi Tax Amnesty pada tanggal 21, 22, 25, dan 28 Juli 2016, masih banyak wajib pajak yang belum mengerti mengenai program ini. Terutama yang berkaitan langsung dengan Kantor Pajak.
"Dari pertanyaan dan respon yang kami terima, ada masalah juga yang dialami oleh pengusaha di kantor pajak yakni berkaitan dengan pemahaman yang minim dari peserta. Sehingga mereka harus kembali beberapa kali (ke kantor pajak) saat melaporkan hartanya," kata Hariyadi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8).
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kenapa pemilik rumah harus bayar pajak? Namun, berbeda halnya saat Anda sudah memiliki rumah sendiri. Sebagai pemilik rumah, Anda memiliki kewajiban untuk membayar pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya.
-
Informasi apa yang bisa didapat saat mengecek pajak? Setelah langkah-langkah tersebut selesai, informasi terkait kendaraan Anda, termasuk rincian pajak yang harus dibayar, akan muncul di laman tersebut.
-
Kenapa pajak penting? Karena peranannya, pajak banyak diberlakukan di berbagai negara, tak hanya di Indonesia.
-
Apa saja objek pajak di masa lampau? Jenis Pajak Lain Setidaknya ada sekitar 15 objek yang dikenakan pajak di Jawa saat itu. Mulai dari pegadaian, pembuatan garam, ikan, minuman keras, judi, hingga pertunjukan wayang.
-
Dimana situs web untuk cek pajak? Pertama, buka laman resmi https://samsat-pkb2.jakarta.go.id/ di browser Anda.
Selain itu, menurutnya, ada beberapa aturan Tax Amnesty yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Dia berharap agar pemerintah bisa menerbitkan peraturan-peraturan yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Meski demikian, Hariyadi mengaku animo masyarakat terkait program ini sangat tinggi. Hal ini dilihat dari banyaknya peserta sosialisasi yang hadir mencapai 10.000 orang, melebihi target undangan yang hadir sebesar 5.000 orang.
"Acara ini diikuti oleh lebih dari 10.000 orang sejak tanggal 21, 22, 25, dan 28 Juli 2016 kemarin. Hari ini nambah 10.000 orang lagi. Ditambah di luar sana ada 2.000 orang yang belum bisa masuk. Dengan tingginya animo ini mempertebal optimisme kami terhadap keberhasilan program Tax Amnesty," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih ada pemilik usaha yang takut dikejar pajak
Baca SelengkapnyaKelompok pengusaha juga bakal menyampaikan setumpuk rekomendasi spesifik kepada pemerintah terkait sejumlah peraturan daerah (Perda) bermasalah.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.
Baca SelengkapnyaInvestor kripto melonjak 0,9 persen sejak awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBappebti menilai pengenaan pajak kripto seharusnya dilakukan saat industri bersangkutan sudah maju.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu bukan tanpa bukti. Mahfud mengaku sering mendapat keluhan dari investor.
Baca SelengkapnyaUpaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.
Baca SelengkapnyaSementara itu, terkadang keluarga PMI yang menerima uang tersebut berfoya-foya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaKegiatan sosialisasi perpajakan kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman di bidang perpajakan.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Wilayah DJP Jateng II, Etty Rachmiyanthi menilai apa yang disampaikan Pramono tidak masuk akal dan janggal.
Baca SelengkapnyaPahala saat ini belum bersedia membongkar identitas pihak-pihak yang diperiksa harta kekayaannya itu.
Baca Selengkapnya