Apindo desak Presiden SBY tertibkan serikat buruh
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) hari ini, Senin (8/4), menggelar musyawarah nasional ke-IX. Dalam pembukaan acara yang dihadiri 1.000 pengusaha se-Tanah Air itu, Ketua Umum APINDO Sofjan Wanandi mengeluhkan beberapa hal di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedianya membuka acara.
Sofjan secara terbuka menyatakan organisasinya sejak 5 bulan terakhir masih memboikot dialog tripartit antara pengusaha, pemerintah, dan buruh. Dia mengatakan, Apindo mundur dari forum itu lantaran terlalu banyak serikat pekerja yang mendesak mereka untuk bermacam hal, khususnya kenaikan upah. Dia menilai jika dibiarkan situasi ini tidak kondusif bagi dunia usaha.
"Mengenai hubungan industrial, Bapak Presiden, kami betul-betul membutuhkan kebijakan yang tepat. Apindo betul-betul baru tahun-tahun terakhir menghadapi serikat buruh banyak yang bukan bekerja di perusahaan kita, dan tuntutannya macam-macam," ujarnya di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dari data Apindo, saat ini ada 36 konfederasi serikat pekerja resmi. Di tingkat nasional ada 92 organisasi buruh. Namun di daerah, muncul hingga 5.000-an serikat buruh.
Sofjan menuding tidak semua serikat itu murni berasal dari kalangan pekerja. "Ada sebagian serikat pekerja itu bukan buruh tapi NGO, itu yang bikin pusing," cetusnya.
Apindo menjamin mereka tidak keberatan membayar kenaikan upah buruh. Tapi bila dalam menuntut tambahan upah buruh menempuh cara memblokir pabrik dan mengajak pekerja lain mogok, pengusaha pun keberatan. Karena itu, Sofjan berharap Presiden bisa mengutus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi bisa mendata mana saja serikat yang resmi.
"Tidak lagi zaman buruh kita anggap alat produksi untuk kita tekan. Sekarang harus melalui dialog bukan karena demo. Maka itu kami minta Menaker bisa melakukan verifikasi, mana yang jadi partner kami," tandas Bos Grup Gemala itu.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak persoalan buruh mesti dituntaskan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPartai Buruh akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, pada periode mendatang.
Baca SelengkapnyaNetty mendesak pemerintah agar mendengarkan masukan dan tuntutan dari para pekerja yang selalu disuarakan setiap tahunnya
Baca SelengkapnyaDalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaSaid akan menyampaikan langsung harapan itu di hadapan Prabowo dalam acara Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh di Istora Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat sipil di muka umum sebagai bentuk keterbukaan dan bebas berekspresi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca Selengkapnya"Jadi kami tidak hanya berjanji. Insya Allah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca SelengkapnyaMereka menuntut seluruh perusahaan asing dinasionalisasikan
Baca Selengkapnya