Apindo: Investasi Tinggi Belum Tentu Serapan Tenaga Kerja Lebih Banyak
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana menyebut bahwa sebelum pandemi corona, pertumbuhan investasi di Indonesia terus meningkat. Sayangnya peningkatan jumlah investasi yang masuk tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Danang menilai, kondisi ini bisa menjadi salah satu penyebab masalah pengangguran tidak pernah terselesaikan.
"Setiap tahun makin banyak angka pengangguran yang meningkat, ini mengkhawatirkan," kata Danang dalam Webinar Apindo bertema 'Peran Kebijakan Akselerasi Produk Inovasi Di Era New Normal', Jakarta, Jumat (19/6).
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Apa saja yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda? Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda, seperti kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga. Hingga, persoalan kurang sinkronnya antara pendidikan dan permintaan industri atau skill mismatch yang membuat waktu tunggu dalam mencari kerja menjadi lebih lama.'Dimana, akhirnya, mereka beralih ke sektor informal. Ini juga terkonfirmasi dari data BPS yang menyebut pekerja informal dari kalangan Gen Z mencapai 10,89 juta orang,' katanya.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
Danang menjelaskan, sebelum pandemi serapan tenaga kerja selalu berbanding terbalik dengan jumlah investasi yang masuk. Pada tahun 2013 nilai investasi yang masuk sekitar Rp398,3 triliun. Di tahun tersebut jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1,8 juta orang. Hal ini diartikan setiap Rp1 triliun, ada 4.594 orang tenaga kerja yang terserap.
Tahun 2015 nilai investasi yang masuk sebesar Rp545,4 triliun, menyerap tenaga kerja sebanyak 1,435 juta. Hal ini diartikan setiap Rp1 triliun, ada 2.632 orang tenaga kerja yang terserap.
Tahun 2016, nilai investasi yang masuk Rp613 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,39 juta orang. Hal ini diartikan setiap Rp1 triliun, ada 2.271 orang tenaga kerja yang terserap.
Tahun 2017 nilai investasi yang masuk sebesar Rp692,8 triliun, tetapi hanya menyerap 1,17 juta orang tenaga kerja. Hal ini diartikan setiap Rp1 triliun, ada 1.698 tenaga kerja yang terserap.
Kemudian, di tahun 2018 nilai investasi yang masuk sebesar Rp721,3 triliun. Namun tenaga kerja yang terserap hanyalah 960.052. Hal ini diartikan setiap Rp1 triliun, ada 1.331 tenaga kerja yang diserap.
Kondisi Darurat
Dari data tersebut Danang menilai kondisi ini sudah darurat. Nyatanya nilai investasi yang meningkat belum tentu bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Ini situasi yang bisa disebut dengan kondisi yang lampu merah. Nilai investasi yang meningkat belum tentu serapan tenaga kerjanya meningkat," kata dia.
Masalah ini harus dipikirkan secara serius. Setiap tahun produksi angka lulusan atau tenaga kerja siap masuk pasar kerja sekitar 2-2,5 juta. Belum lagi krisis akibat pandemi ini juga banyak mengorbankan tenaga kerja lewat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut Danang, masa pandemi ini seharusnya bisa membuka peluang baru bagi Indonesia. Sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang ada. "Di era new normal ini sebenarnya bisa menciptakan satu peluang di Indonesia," kata Danang.
Namun, di sisi lain banyak perusahaan besar yang jatuh. Danang menilai hal ini terjadi karena perusahaan di Indonesia tidak dapat melakukan kecepatan inovasi dalam perusahaannya.
Sehingga inovasi terlambat dan kalah saing dengan kompetitor. Maka di Indonesia inovasi ini harus terus digencarkan agar tetap tumbuh.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaJumlah honorer mencapai 2,3 juta orang, yang awalnya hanya diperkirakan 400.000 orang.
Baca SelengkapnyaJumlah pengangguran Indonesia disebut per Februari 2024 turun menjadi 7,2 juta orang, terendah sejak 1997.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSituasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca Selengkapnya