Apindo nilai digitalisasi ancam eksistensi tenaga kerja RI
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Harijanto mengatakan otomatisasi dan robotisasi di sektor industri bisa mengancam eksistensi tenaga kerja manusia. Saat ini, sudah banyak industri yang melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja di perusahaannya.
"Ancaman otomatisasi, robotisasi sudah sedemikian banyak. Sekarang industri-industri diam-diam sudah menetapkan pengurangan-pengurangan ini," kata Harijanto, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).
Agar tenaga kerja manusia bisa terus eksis di tengah digitalisasi ekonomi saat ini, Harijanto memandang perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan vokasi. Jika kualitas bagus, otomatis karyawan akan terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tersisih oleh para robot.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
Keadaan tersebut, lanjutnya, bisa dilihat saat ini di tengah kondisi bergesernya gaya beli masyarakat, banyak perusahaan ritel yang terpaksa harus menutup usahanya. Hal itu membuat banyak karyawan harus kehilangan mata pencahariannya.
"Sektor ritel sudah pasti kan karena tergerus online, tergerus masalah-masalah lain. Juga padat karya. Padat karya pasti juga akan menuju otomatisasi," tegasnya.
Kondisi ini juga sudah dibuktikan oleh Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) melalui sebuah survei. "Survei ILO itu sudah mengingatkan kita Indonesia ancamannya mulai tahun depan akan tergerus otomatisasi. Kalau anda baca web-nya ILO, anda bisa baca 60 persen terancam."
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Populix terhadap masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaHasilnya, sebanyak 62% responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial (AI).
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian mendorong perubahan pola pikir (mindset) baru dalam hal digitalisasi pemerintahan.
Baca Selengkapnya