Apindo ungkap dua perusahaan anggotanya siap IPO tahun ini
Merdeka.com - Hari ini, pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Selain itu juga diadakan penandatanganan nota kesepahaman antara BEI dengan Apindo Sumatera Utara.
Direktur BEI, Niki Hogan, mengatakan penandatanganan nota kesepahaman tersebut dalam rangka meningkatkan edukasi dan sosialisasi pemahaman pasar modal, khususnya dalam proses go publik.
"Supaya nanti anggota khususnya Apindo Sumut juga bisa merasakan Bursa Efek Indonesia dan pasar modal Indonesia," kata Niki dalam sambutannya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/2).
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Siapa yang bertanggung jawab edukasi investor? Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, mengatakan tingginya jumlah investor milenial ini terfasilitasi dengan perkembangan teknologi informasi yang juga berkembang sangat pesat.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Siapa yang mendorong investasi berkolaborasi? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat. Maka dari itu, ia meminta praja IPDN yang sudah lulus bisa berkontribusi untuk merealisasikan target.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
Dia mengungkapkan, tahun ini, ada sekitar tiga perusahaan Apindo sudah menyatakan siap melantai di bursa. "Saya berbahagia sudah ada 2 dari 3 perusahaan Apindo yang segera akan go publik juga di tahun 2018 ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, juga mendorong perusahaan yang tergabung di Apindo untuk melakukan IPO.
"Jadi memang di 2018 yang sudah pasti konfirm adalah perusahaan nya Pak Nagian Toni dan Pak Herman tapi saya yakin akan ada beberapa perusahaan lagi yang akan bergabung di 2018. Karena biasanya dalam persiapan mencari posisi buku terbaiknya mudah-mudahan masih ada skitar 2-3 lagi yang bisa masuk," jelasnya.
Dua perusahaan itu bergerak di bidang batu bara dan kelapa sawit. Salah satu perusahaan itu ialah PT Mahkota Grup yang berasal dari Sumatera Utara. PT Mahkota Grup merupakan pabrik pengelolaan kelapa sawit.
Direktur Independen PT Mahkota Grup, Nagian Toni, menuturkan perusahaannya akan melakukan IPO pada Juni mendatang. Sekitar 20 persen sampai 30 persen saham akan dilepas pada saat IPO tersebut.
Alokasi dana nantinya akan digunakan untuk ekspansi pembangunan pabrik penyulingan atau refinery. Dia menyebut aset perusahaan yang dimiliki saat ini sekitar Rp 1 triliun.
"Dananya untuk ekspansi pembangunan refinery. Sekarang masih setengah jadi nanti kita ke hilirnya," ujarnya.
Dalam pembukaan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 6.553 atau menguat 1,15 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini, BRIDS akan mendukung program kepemilikan saham PNM sebagai perantara pedagang efek.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaKeterbukaan informasi publik memiliki peran signifikan dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Baca Selengkapnya