APTRI: HET gula Rp 12.500 per Kg miskinkan petani
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa komoditas pangan. Seperti harga eceran tertinggi gula yaitu Rp 12.500 per kilogram (Kg), minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp 11.000 per liter, dan daging beku Rp 80.000 per Kg.
Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) tak setuju dengan kebijakan Kemendag tersebut. Menurut mereka, kebijakan ini merugikan dan memiskinkan petani tebu.
Ketua Umum DPN APTRI, Soemitro Samadikoen menegaskan, pihak petani tebu dirugikan atas Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 27/M-DAG/PER/5/2017 yang menetapkan harga acuan gula tani (HPP) Rp 9.100 per Kg dan HET gula di tingkat konsumen Rp 12.500 per Kg.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Harga yang diatur dalam Permendag ini merugikan petani karena harga acuan gula tani (HPP) masih di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar Rp 10.600 per Kg, sedangkan HPP idealnya harus di atas BPP," ujar Soemitro di Jakarta, Rabu (2/8).
Petani keberatan atas pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) gula di pasar atau retail yang dibatasi Rp 12.500 per Kg. Sebab pada kenyataannya pedagang menekan harga beli gula petani pada harga di bawah Rp 10.000 per Kg (di bawah biaya produksi), sehingga harga gula petani bisa turun sampai Rp 9.100 per Kg.
"Harga eceran tertinggi (HET) harus di atas HPP. Jadi jelas sekali bahwa dengan besaran HPP dan HET yang ada saat merugikan petani," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan, untuk HET mulai berlaku dari 10 April dan nantinya akan di evaluasi pada September 2017. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh pasar di Indonesia termasuk pasar tradisional dan pasar ritel modern.
"Ya jadi kemarin kita meninjau ke pasar ritel moderen untuk tiga bahan pokok. Untuk gula Rp 12.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 dan daging Rp 80.000 maksimal ini seluruh di pasar ritel modern, di Jayapura juga harganya sama dan di Jakarta juga harganya segitu sudah baik," katanya di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Bahkan khusus untuk gula, Enggar meminta untuk gula dengan merek tertentu juga harus mengikuti ketentuan HET yang ada. Sebab, penetapan harga sudah disepakati dengan Aprindo.
"Ada kesepakatan perjanjian HET yaitu gula mau merek apapun maksimal Rp 12.500 di seluruh ritel modern," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca Selengkapnya