Arcandra: Impor LPG dari Iran untuk penuhi kebutuhan dalam negeri
Merdeka.com - Indonesia akan mengimpor bahan bakar gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton. Sementara Iran akan membangun mobile powerplant di Indonesia sebesar kurang lebih 5.000 megawatt.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar berharap, melalui kerja sama ini kebutuhan LPG nasional ke depannya dapat terpenuhi.
"Kita fokus ke LPG. LPG sudah selesai, impor LPG dan kita bilang juga bahwa kebutuhan LPG kita, kita bisa impor dari mereka. Saya berharap maksimum 10 persen kebutuhan impor LPG," ungkap Arcandra di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Rabu (1/3).
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk memperkuat posisi sebagai pengangkut LPG di Asia Tenggara? PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
Sebelumnya, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISN) Pertamina, Daniel Sahputra Purba mengakui, saat ini Indonesia masih tergantung impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) karena kebutuhan dalam negeri akan terus meningkat.
"Tahun ini 70 persen LPG impor. Jadi kita akan tergantung impor. Tahun sebelumnya impor LPG 65 persen," kata Daniel di Hotel Shangrila,Jakarta, Selasa (17/1).
Kendati begitu, pihaknya akan menandatangani kontrak pembelian jangka panjang 90 persen untuk impor LPG dari Timur Tengah. Dia berharap beroperasinya Panama kanal di Amerika Serikat akan banyak kapal yang menampung LPG dari Amerika masuk ke kawasan Asia Pasifik.
"Sekarang kita akan lakukan lebih awal, untuk mengakomodir kargo-kargo yang masuk ke Asia Pasifik, kita harapkan harganya lebih menarik bisa berkompetisi dengan sumber pasokan sebelumnya (dari Timur Tengah)," jelasnya.
Selain itu, kata dia 30 persen dari seluruh pasokan LPG di Indonesia akan dipasok dari kilang milik Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) lainnya di dalam negeri. Pada 2016, kebutuhan LPG di Indonesia tercatat sebesar 6,57 juta ton, dan 4,37 juta ton adalah hasil impor luar negeri dari Timur Tengah.
"Dari dalam negeri itu sumbernya dari pertamina sendiri, atau dari lapangan KKKS, dan yang cukup besar itu dari LNG Bontang," tukasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKontribusi jumlah jargas sambungan rumah tersebut setara dengan penurunan subsidi LPG sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaLNG dapat menjadi pertimbangan bagi industri dan ritel, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.
Baca SelengkapnyaNanang percaya permintaan atas LNG ke depan secara domestik bakal naik terus.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut bakal menyebabkan banyaknya hasil produksi LNG yang belum terkontrak atau memiliki pembeli (uncommitted cargo).
Baca SelengkapnyaPenyebabnya, konsumsi gas LPG setiap tahunnya terus meningkat.
Baca Selengkapnya