Arcandra: Pertamina berpotensi borong minyak dalam negeri 225.000 barel/hari
Merdeka.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi minyak bagian Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang bisa diborong PT Pertamina (Persero) mencapai 225 ribu barel per hari.
"Statusnya sedang di Ditjen Migas mem-follow up potensinya sekitar 225 ribu bph," kata Wakil Menteri ESDM, Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/9).
Arcandra telah melakukan koordinasi dengan 10 kontraktor yang memproduksi minyak terbesar di Indonesia mengenai pelaksanaan kebijakan kewajiban, pembelian minyak bagian kontraktor ke Pertamina. "Minggu lalu sudah dikumpulkan 10 KKKS punya produksi terbesar, di antaranya Chevron, Exxon," tuturnya.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Apa yang dilakukan Pertamina dan Polri? PT Pertamina (Persero) bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) jalin sinergi publikasi sebagai sumber informasi yang mengedukasi masyarakat melalui kanal pemberitaan maupun media sosial, dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat mengenai informasi publik.
-
Siapa yang dibantu Pertamina? 'Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada Tim Manggala Agni yang saat ini menjadi garda terdepan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,' ujar Kepala Seksi Wilayah III Sumatera Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera, Candra Irfansyah.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
Adapun kontraktor yang memproduksi minyak terbesar di antaranya Chevron Pacific Indonesia dengan bagian minyak 92 ribu bph, Mobile Cepu Limmited dengan bagian minyak 30 ribu bph, Petronas Cali Gali dengan bagian minyak 13.400 bph, CNOOC dengan bagian minyak 13 ribu bph, Medco dengan bagian minyak 11 ribu bphChevron Indonesia Company dengang bagian minyak 7 ribu bph.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan peraturan, tentang pembelian minyak bagian kontraktor oleh PT Pertamina (persero). Kebijakan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 42 Tahun 2018, tentang prioritas pemanfaatan minyak bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Dalam Bab I ketentuan umum, Pasal 2 poin 1, peraturan yang ditandatangani Menteri ESDM Ignasius Jonan tersebut menyebutkan, Pertamina dan badan usaha pemegang izin usaha pengolahan minyak bumi wajib mengutamakan pasokan minyak bumi yang berasal dri dalam negeri.
Dalam poin 2 menyebutkan,Pertamina dan badan usaha pemegang izin usaha pengelolaan minyak bumi, wajib mencari pasokan minyak bumi yang berasal dari kontraktor dalam negeri, sebelum merencanakan impor minyak bumi.
Kontraktor atau produsen minyak bumi juga dikenakan kewajiban, menawarkan minyak bumi bagiannya ke Pertamina, hal ini diatur dalam Pasal 3.
Penawaran dilaksanakan Palin lambat tiga bulan, sebelum dimulainya rekomendasi ekspor untuk seluruh volume minyak bumi bagian kontraktor. Ketentuan ini tercantum dalam Pasal 4.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) diperbolehkan menjual jatah produksi miliknya ke luar negeri. Dari total produksi minyak Indonesia sebesar 800 ribu barel per hari, sekitar 200 ribu hingga 300 ribu barel merupakan jatah KKKS dan biasanya diekspor.
Di sisi lain, Pertamina mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apabila jatah KKKS ini dibeli Pertamina dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, menurut Pemerintah, akan menjaga devisa negara, mengurangi impor serta menghemat biaya transportasi.
Saat ini, kebutuhan BBM Indonesia mencapai 1,3-1,4 juta barel per hari. Untuk memenuhi kekurangan BBM, Pertamina mengimpor dalam bentuk minyak mentah dan produk.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSelain Kenya, Kongo juga sudah menawarkan pengelolaan sejumlah blok migas.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaDi era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaPembangunan imoc juga mendukung upaya Pertamina untuk menciptakan ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca Selengkapnya