Arcandra Tahar: Indonesia akan alami krisis minyak 12 tahun lagi
Merdeka.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar bercerita mengenai kondisi sumber daya alam Indonesia, terutama soal minyak. Menurut Arcandra, Indonesia dalam 12 tahun ke depan akan mengalami krisis atau defisit minyak.
Salah satu penyebabnya adalah permintaan akan minyak yang terus bertambah. Sedangkan cadangan atau penemuan sumber minyak baru tidak pernah ada.
"Cadangan kita sudah tidak ada lagi, sementara minyak terus diproduksi, ke depan Indonesia akan mengalami kesulitan mencari minyak," ujar Arcandra di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (8/9).
-
Dimana Pertamina menemukan cadangan baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Kenapa Pertamina menyiapkan stok minyak mentah? Di sektor pengolahan, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah dengan volume 25,5 hari dan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barrel per hari.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Dimana lagi bisa jadi sumber bocor? Ventilasi di bagian atas jendela atau pintu dapat menjadi penyebab utama rembesan saat hujan. Pastikan ventilasi tidak terlalu panjang dan periksa apakah ada kerusakan atau kebocoran pada area tersebut.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa yang dihapuskan Pertamina? Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi.
Arcandra mengatakan, bila kondisi ini tidak segera dicarikan solusi bukan mustahil Indonesia akan mengalami krisis minyak.
"Cadangan dibagi produksi cuma sampai 12 tahun, kalau dilihat 12 tahun lagi kita kesulitan produksi minyak," katanya.
Faktor lain yang membuat Indonesia akan mengalami krisis minyak adalah kegiatan eksplorasi terus mengalami penurunan. Hal ini diperparah dengan aktivitas pengeboran yang juga menyusut, dari 70 menjadi 16 aktivitas.
"Ini karena tidak didorong aktivitas eksplorasi," ujar Arcandra.
Arcandra menduga, penyebab turunnya kegiatan kandungan cadangan minyak disebabkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi.
"Ini bukti apakah kita punya masalah dalam cari cadangan, jawabannya iya. Kalau eksplorasi tidak berkembang sangat diyakini produksi kita turun," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaIndonesia bakal mendapat tambahan lebih dari 100 ribu barel per hari (BOPD) produksi minyak pada 2028.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaBuku ini membahas berbagai aspek energi baik nasional maupun global. Cek Isinya di sini.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Bersama Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran cukup besar.
Baca SelengkapnyaIndonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.
Baca Selengkapnya