Arcandra Tahar Nilai Permintaan Minyak Mentah Kembali ke Kondisi Sebelum Pandemi
Merdeka.com - Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang juga mantan Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar memproyeksikan, harga minyak mentah dunia tahun ini berkisar USD 65 sampai USD 80 per barel. Proyeksi ini didasarkan atas kebutuhan minyak mentah yang kembali ke level sebelum pandemi.
"Kira-kira untuk minyak akan di sekitar USD 65 hingga USD 80 per barel. Kenapa harga nya seperti itu? yang pertama demand kebutuhan kembali sebelum pandemi," ujarnya dalam acara PGN Energy Outlook 2022, Jakarta, Rabu (12/1).
Arcandra mencontohkan, kebutuhan minyak mentah sebelum pandemi Covid-19 mencapai 100 juta barel per hari. Sedangkan, selama wabah virus corona tersebut melanda dunia kebutuhan minyak turun menjadi 90 juta barel oer hari.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
"Nah, di awal 2022 ini sudah ada tanda-tanda kembali di 100 juta barel per day. Ini membuat minyak bertahan di sekitar USD 65 sampai USD 80 per barel," ungkapnya.
Meski begitu, lanjut Arcandra, harga minyak mentah dunia masih dipengaruhi oleh kemampuan dunia dalam mengontrol Covid-19, termasuk varian Omicron. Menurutnya, jika dunia berhasil menjinakkan virus Covid-19 maka harga minyak tetap bercokol di kisaran USD 65 sampai USD 80 per barel.
"Namun, jika pandemi tidak terkontrol harga minyak bisa turun di bawah USD 65 per barel. Ini disebabkan turunnya permintaan akan minyak," tutupnya.
Harga Minyak di Asia Turun Dipicu Kekhawatiran Merebaknya Varian Omicron
Sebelumnya, harga minyak di Asia melemah di perdagangan Senin (10/1). Penurunan harga dipicu kekhawatiran kasus varian virus corona Omicron yang meningkat pesat akan menghantam aktivitas ekonomi. Meski demikian, kerugian tertahan oleh gangguan pasokan di Kazakhstan dan Libya.
Minyak mentah berjangka Brent merosot 38 sen atau 0,46 persen menjadi diperdagangkan di USD 81,37 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 34 sen atau 0,43 persen, menjadi diperdagangkan di USD 78,56 per barel.
Lebih dari 304,87 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 5.834.506 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.
Perusahaan-perusahaan energi AS memulai tahun baru dengan terus menambah rig minyak dan gas alam setelah meningkatkan jumlah rig pada 2021, setelah dua tahun mengalami penurunan.
Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik dua rig menjadi 588 dalam seminggu hingga 7 Januari, tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan dalam laporannya yang diikuti dengan cermat pada Jumat (7/1).
Namun, gangguan pasokan di bagian lain dunia kemungkinan akan mendukung harga.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca Selengkapnya