Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arus Modal Asing Banjiri Indonesia Meski The Fed Bersiap Naikkan Suku Bunga

Arus Modal Asing Banjiri Indonesia Meski The Fed Bersiap Naikkan Suku Bunga utang. shutterstock

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mulai mencermati rencana normalisasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) berupa kenaikan suku bunga. Kebijakan The Fed tersebut dikhawatirkan membuat arus modal keluar (capital outflow) dari Indonesia secara besar-besaran.

Apalagi, Indonesia juga sedikit mengalami capital outflow, baik dari sisi surat berharga negara (SBN) maupun untuk pembelian saham. Tapi, situasi itu berubah sejak Januari 2022 lalu.

"Namun semenjak 2022 awal ini, sudah terjadi pembalikan capital inflow lagi di Indonesia. Ini tentu menarik, karena di satu sisi probabilitas The Fed akan menaikan suku bunga semakin pasti, namun justru capital kembali flowing back ke Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Februari 2022, Selasa (22/2).

Secara angka, total nilai pembelian saham maupun surat berharga negara berhasil menambah pemasukan arus modal (capital inflow) mencapai Rp25,9 triliun.

"Ini tentu menyebabkan yield dari Surat Berharga Negara kita masih bisa terjaga dengan baik," ujar Sri Mulyani.

Padahal, dia mencermati rencana normalisasi kebijakan The Fed akibat inflasi 7,5 persen di Amerika Serikat pada Januari 2022 telah menimbulkan ketegangan di pasar global.

"Banyak yang melihat konsensus bahwa The Federal Reserve kemungkinan akan menaikan suku bunganya antara 5-7 kali pada tahun ini. Ini tentu berakibat pada arus modal di negara-negara emerging," ulas Sri Mulyani.

Inflasi AS Sentuh Level Tertinggi

Tingkat inflasi di Amerika Serikat pada Januari 2022 tercatat sebesar 7,5 persen. Inflasi ini menjadi yang tertinggi selama 40 tahun terakhir. Akibatnya berbagai kebijakan moneter diperketat, sehingga menghasilkan risiko tapering off, kenaikan suku bunga acuan dan kontraksi balance sheet.

"Inflasi AS ini sudah tinggi, bahkan tertinggi dalam 40 tahun," kata Kepala Pusat Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Abdurahman dalam Diskusi Publik: Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi, Jakarta, Senin (21/2).

Abdurrahman memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di AS bisa terjadi 5 kali dalam setahun. Diperkirakan kenaikan tersebut akan dimulai Maret 2022 dan dampaknya akan sangat besar.

"Yang saya kira agak mengkhawatirkan dan kemungkinan besar mengindikasikan percepatan (kenaikan ) suku bunga acuan," kata dia.

Selain itu secara historis dampak yang paling signifikan terhadap pasar keuangan global ketika terjadi kontraksi balance sheet The Fed. Diperkirakan ini akan terjadi pada Semester II, tepatnya di bulan September.

Kontraksi tersebut di tahun 2022 dan 2023 diperkirakan lebih masif dibandingkan dengan yang pernah terjadi di 2017-2018, bersamaan dengan kenaikan FRR yang tajam. Sehingga harus diantisipasi dampaknya pada gejolak di pasar keuangan, pengetatan likuiditas dan peningkatan cost of fund yang signifikan.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun

Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

Baca Selengkapnya
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun

Tren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun

Realisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Naik Jadi Rp2.255 Triliun, Dua Sektor Ini Penyumbang Terbesar
Cadangan Devisa RI Naik Jadi Rp2.255 Triliun, Dua Sektor Ini Penyumbang Terbesar

Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun

Perkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif

Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023
Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp162 Triliun Hingga 31 Juli 2023

IHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.

Baca Selengkapnya
Uang Beredar di Bulan Juni 2024 Tembus Rp9.026 triliun
Uang Beredar di Bulan Juni 2024 Tembus Rp9.026 triliun

Peredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya