Arus Modal Asing Banjiri Indonesia Meski The Fed Bersiap Naikkan Suku Bunga
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mulai mencermati rencana normalisasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) berupa kenaikan suku bunga. Kebijakan The Fed tersebut dikhawatirkan membuat arus modal keluar (capital outflow) dari Indonesia secara besar-besaran.
Apalagi, Indonesia juga sedikit mengalami capital outflow, baik dari sisi surat berharga negara (SBN) maupun untuk pembelian saham. Tapi, situasi itu berubah sejak Januari 2022 lalu.
"Namun semenjak 2022 awal ini, sudah terjadi pembalikan capital inflow lagi di Indonesia. Ini tentu menarik, karena di satu sisi probabilitas The Fed akan menaikan suku bunga semakin pasti, namun justru capital kembali flowing back ke Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Februari 2022, Selasa (22/2).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
Secara angka, total nilai pembelian saham maupun surat berharga negara berhasil menambah pemasukan arus modal (capital inflow) mencapai Rp25,9 triliun.
"Ini tentu menyebabkan yield dari Surat Berharga Negara kita masih bisa terjaga dengan baik," ujar Sri Mulyani.
Padahal, dia mencermati rencana normalisasi kebijakan The Fed akibat inflasi 7,5 persen di Amerika Serikat pada Januari 2022 telah menimbulkan ketegangan di pasar global.
"Banyak yang melihat konsensus bahwa The Federal Reserve kemungkinan akan menaikan suku bunganya antara 5-7 kali pada tahun ini. Ini tentu berakibat pada arus modal di negara-negara emerging," ulas Sri Mulyani.
Inflasi AS Sentuh Level Tertinggi
Tingkat inflasi di Amerika Serikat pada Januari 2022 tercatat sebesar 7,5 persen. Inflasi ini menjadi yang tertinggi selama 40 tahun terakhir. Akibatnya berbagai kebijakan moneter diperketat, sehingga menghasilkan risiko tapering off, kenaikan suku bunga acuan dan kontraksi balance sheet.
"Inflasi AS ini sudah tinggi, bahkan tertinggi dalam 40 tahun," kata Kepala Pusat Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Abdurahman dalam Diskusi Publik: Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi, Jakarta, Senin (21/2).
Abdurrahman memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di AS bisa terjadi 5 kali dalam setahun. Diperkirakan kenaikan tersebut akan dimulai Maret 2022 dan dampaknya akan sangat besar.
"Yang saya kira agak mengkhawatirkan dan kemungkinan besar mengindikasikan percepatan (kenaikan ) suku bunga acuan," kata dia.
Selain itu secara historis dampak yang paling signifikan terhadap pasar keuangan global ketika terjadi kontraksi balance sheet The Fed. Diperkirakan ini akan terjadi pada Semester II, tepatnya di bulan September.
Kontraksi tersebut di tahun 2022 dan 2023 diperkirakan lebih masif dibandingkan dengan yang pernah terjadi di 2017-2018, bersamaan dengan kenaikan FRR yang tajam. Sehingga harus diantisipasi dampaknya pada gejolak di pasar keuangan, pengetatan likuiditas dan peningkatan cost of fund yang signifikan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnya