Arus modal kabur dari China diprediksi pecahkan rekor tertinggi
Merdeka.com - Berlanjutnya arus modal keluar dari China membingungkan pasar keuangan global. Capital Economics memprediksi, dana keluar dari China bakal mencatat rekor tertinggi selama November lalu.
Ekonom China dari Capital Economics yang berkantor di Singapura, Julian Evans-Pritchard memperkirakan arus modal keluar dari China akan mencapai USD 113 miliar di bulan lalu. Angka ini jauh lebih cepat dibanding Oktober yang hanya USD 37 miliar. Julian mengatakan, untuk mendapatkan data akurat seberapa besar dana yang lari dari China sangatlah sulit.
Data yang baru dirilis menunjukkan cadangan devisa China anjlok USD 87,2 miliar pada November menjadi USD 3,44 triliun.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kenapa jumlah miliarder di China turun? China - Total miliarder mencapai 495 orang, turun dibanding tahun 2022 sebanyak 539 orang.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Perhitungan Julian menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar Yuan menyumbang penurunan cadangan devisa sebesar USD 30 miliar. Sisanya, USD 57 miliar adalah jumlah yang dikeluarkan bank sentral negara itu untuk intervensi pasar.
Jika penjualan valuta asing oleh bank sentral dan perkiraan surplus neraca perdagangan sekitar USD 55 miliar pada November (data resmi dirilis hari ini) digabungkan, hasilnya neraca arus modal keluar bersih diperkirakan mencapai USD 113 miliar.
Perlu ditekankan bahwa perkiraan ini dapat bervariasi. Capital Economics memperhitungkan bahwa arus keluar modal bersih mencapai USD 86,3 miliar pada bulan Agustus, bulan ketika China mengguncang pasar keuangan dengan mendevaluasi Yuan. Sebaliknya, Departemen Keuangan AS percaya arus keluar modal mendekati USD 200 miliar pada bulan tersebut.
Meskipun bervariasi, para pengamat mencatat bahwa arus keluar mencerminkan harapan Yuan melemah lebih lanjut karena ekonomi China masih terus melambat.
"Kenaikan suku bunga The Fed juga akan menambah tekanan arus keluar," ucap Julian seperti dikutip dari CNBC, Selasa (8/12).
Yuan padahal baru saja masuk sebagai mata uang cadangan di IMF dan juga sekaligus menjadi mata uang internasional. Namun, hasilnya mengecewakan karena aktivitas pabrik di China turun sebagai refleksi jatuhnya kepercayaan investor. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaChina adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga real estat yang berkepanjangan ditambah beberapa kasus gagal bayar yang juga membebani kekayaan miliarder China.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca Selengkapnya