AS-China Kembali Berencana Gelar Pertemuan, Perang Dagang Bakal Mereda?
Merdeka.com - China dan Amerika Serikat kembali berencana untuk melakukan pembicaraan perdagangan menjelang pertemuan minggu depan antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping, yang disambut gembira pasar keuangan dengan harapan bahwa perang dagang yang meningkat antara kedua negara akan mereda.
Trump mengatakan, bahwa tim dari kedua belah pihak akan memulai persiapan bagi para pemimpin untuk duduk di KTT G20 di Osaka. China, yang sebelumnya menolak mengatakan apakah kedua pemimpin akan bertemu, mengkonfirmasi pertemuan itu.
"Melakukan percakapan telepon yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok. Kami akan mengadakan pertemuan diperpanjang minggu depan di G-20 Jepang. Tim kami masing-masing akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan kami," kata Trump dalam sebuah posting di Twitter, dikutip Antara, Rabu (19/6).
-
Kapan kemendag terakhir berdiskusi dengan Tiongkok? Pertemuan Konsultasi ke-22 AEM, Mendag: Tiongkok Mitra Terbesar ASEAN Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN sejak 2009 . Tidak hanya itu, mereka juga sumber investasi asing terbesar keempat di antara mitra-mitra dialog ASEAN.
-
Apa fokus utama kerja sama kemendag dengan Tiongkok? Hal-hal yang tercakup di dalamnya antara lain ekonomi digital, bab usaha mikro kecil dan menengah, dan bab kerjasama teknis dan ekonomi.
-
Apa kerja sama utama yang dibahas dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok? 'Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,'
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Meski demikian, pihak berwenang dari Gedung Putih menolak untuk merinci persiapan atau hasil yang diharapkan dari pembicaraan di Jepang, tetapi kedua belah pihak menegaskan kembali posisi lama: pejabat AS menyerukan perubahan struktural dalam ekonomi China dan bagaimana Beijing memperlakukan bisnis AS, China menyerukan dialog bukannya tarif mahal.
"Kuncinya adalah untuk menunjukkan pertimbangan terhadap keprihatinan ligitimasi satu sama lain. Kami juga berharap Amerika Serikat memperlakukan perusahaan China secara adil. Saya setuju bahwa tim ekonomi dan perdagangan kedua negara akan menjaga komunikasi tentang cara menyelesaikan perbedaan," kata Xi, menurut media pemerintah China.
Diketahui, 2 negara dengan ekonomi terbesar dunia itu berada di tengah-tengah perselisihan perdagangan mahal yang telah menekan pasar keuangan dan merusak ekonomi dunia.
Pembicaraan untuk mencapai kesepakatan luas terhenti bulan lalu, setelah para pejabat AS menuduh China mundur dari komitmen yang telah disepakati sebelumnya. Interaksi antara kedua belah pihak sejak itu telah terbatas, dan Trump telah mengancam, berulang kali, untuk mengenakan tarif lebih banyak pada produk-produk China dalam eskalasi yang ingin dihindari oleh bisnis di kedua negara.
Washington telah mengenakan tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai USD 250 miliar, mulai dari semi-konduktor hingga furnitur, yang diimpor ke Amerika Serikat.
Trump telah mengancam untuk mengenakan tarif pada barang-barang lain senilai USD 325 miliar, mencakup hampir semua produk impor China yang tersisa ke Amerika Serikat, termasuk produk-produk seperti ponsel, komputer dan pakaian.
Dia tidak merahasiakan itu, meskipun ancamannya meningkatkan perselisihan, dia ingin bertemu dengan Xi saat mereka berdua di Jepang. Konfirmasi China tentang pertemuan itu menghindari kemungkinan penghinaan ke Washington yang bisa memicu putaran tarif lain.
Trump memuji hubungannya dengan Xi dan berbicara dengan optimis tentang mendapatkan kesepakatan. "Saya pikir kita punya kesempatan. Saya tahu bahwa China ingin membuat kesepakatan. Mereka tidak menyukai tarif, dan banyak perusahaan meninggalkan China untuk menghindari tarif," katanya kepada wartawan di Gedung Putih.
"Saya pikir pertemuan itu mungkin akan berjalan dengan baik, dan terus terang orang-orang kami mulai melakukan kesepakatan mulai besok. Tim-tim mulai berurusan. Jadi kita akan lihat. China ingin membuat kesepakatan. Kami ingin membuat kesepakatan, tetapi itu harus menjadi kesepakatan yang bagus untuk semua orang."
Cuitan Trump menawarkan pemicu baru ke reli di Wall Street karena investor bertaruh pembicaraan baru dapat meredakan perang dagang antara kedua raksasa ekonomi tersebut. S&P 500 naik hampir satu persen, sedangkan Nasdaq dan Dow Jones Industrial Average keduanya naik sekitar 1,4 persen. Semua ditutup pada level tertinggi sejak awal Mei ketika Trump mengetok pasar saham global dengan menaikkan tingkat tarif atas barang impor China senilai USD 200 miliar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrediksi tersebut berkaca terus membaiknya laju perekonomian China selama lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaMengingat hampir 2 tahun belakangan para kepala negara tersebut makin sering bertemu dalam berbagai kesempatan.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaPrabowo dijadwalkan untuk melakukan sejumlah pertemuan di antaranya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca Selengkapnya