Asal Mula Pangkas Rambut 'Asgar', Langganan Masyarakat Hingga SBY
Merdeka.com - Bagi kebanyakan kaum pria nama pangkas rambut "Asgar" bukanlah sesuatu yang asing. Asgar sendiri akronim dari Asli Garut.
Alasan Asgar tetap eksis di tengah demam barber shop modern akibat harga yang lebih terjangkau. Selain itu, pangkas rambut kebanggaan warga Garut tersebut juga banyak tersebar di titik-titik strategis di berbagai kota Indonesia.
Lantas bagaimana sejarah pangkas rambut Asgar?
-
Dimana Sawargi Barbershop berada? Di salah satu sudut Jalan Saad, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, terdapat sebuah barbershop tertua yang masih eksis hingga saat ini bernama Sawargi.
-
Dimana Garang Asem terkenal? Maka dari itu, makanan ini sangat terkenal di kota tersebut.
-
Kenapa kepang rambut makin populer? Selain membantu agar rambut tampil rapi sepanjang hari dan bebas beraktivitas, kepang juga membuat penampilan terlihat lebih unik dan menarik.
-
Kenapa rambut gondrong di Jawa di masa lampau dianggap lazim? Di tanah Jawa sendiri, model rambut gondrong sudah ada sejak masa era kerajaan. Fakta ini tertuang dalam postingan Facebook Sejarah Jogyakarta pada 26 Mei 2024 lalu. Disebutkan dalam postingan itu, sampai abad ke-19, rambut gondrong bagi pria-pria Jawa dan Nusantara merupakan sebuah kelaziman.
-
Kenapa Awug Beras populer di Garut saat Ramadan? Di Garut, Jawa Barat, terdapat satu menu takjil yang unik dan banyak diburu masyarakat sebagai makanan pendamping untuk berbuka puasa.
-
Mengapa asinan Bogor populer? Sampai sekarang, asinan Bogor jadi kudapan paling diburu oleh siapapun yang datang ke sana.
Dalam catatan Merdeka.com, sejarah pangkas rambut Asgar erat kaitannya dengan pemberontakan gerakan eparatis Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Pada 1940-an, banyak warga Garut mengungsi ke berbagai kota akibat pecahnya pemberontakan DI/TII.
Untuk bertahan hidup, sejumlah warga Garut bekerja keras mencoba berbagai macam pekerjaan. Salah satu jenis pekerjaan yang cukup sukses ialah pangkas rambut.
Melihat kesuksesan profesi pangkas rambut, banyak pemuda asal Garut, khususnya dari Banyuresmi, Wanaraja, dan sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak sebagai pencukur rambut.
Salah satu desa yang terkenal mencetak ribuan tukang cukur adalah Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Mereka merupakan tukang cukur andal yang bersebaran di berbagai kota seperti Bandung, Tangerang, Bekasi, dan tentu Jakarta.
Fenomena menjamurnya profesi tukang cukur di kalangan pemuda Garut, saat itu membuat kejadian menarik di sidang perdana Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo yang merupakan pendiri Negara Islam Indonesia.
SM kartosoewirjo pernah mengatakan, "Jangan sampai yang dihadirkan dalam sidang ini adalah Kartosoewirjo tukang cukur, bukan Kartosoewirjo pemimpin gerombolan" selorohnya.
Selain itu, mantan Presiden SBY juga tercatat menjadi pelanggan setia pangkas rambut Asgar. Kisah ini dibagikan langsung oleh Ketua Paguyuban Tukang Cukur Asli Garut se-Indonesia, bernama Agus.
"Saya dijemput oleh ajudan presiden," ujar Agus menceritakan ulang pengalaman pertama menata rambut mantan Presiden SBY.
Pengalaman tersebut masih diingat jelas oleh pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini. Pukul empat sore Agus tiba di Istana Negara, kemudian ia diminta menuju salah satu ruangan yang disiapkan oleh protokoler presiden. Setelah memperoleh pengarahan dari ajudan RI-1, Agus langsung masuk ke ruangan untuk memangkas rambut suami dari almarhum Ani Yudhoyono itu.
Tiga minggu setelah Agus memotong rambut SBY di Istana Negara, dia kembali ditelepon oleh ajudan presiden yang memintanya untuk mencukur kembali. Kali ini Agus tidak disuruh ke istana, melainkan disuruh datang ke kediaman pendiri Partai Demokrat itu di Cikeas, Bogor.
Saking senangnya disuruh mencukur rambut SBY lagi, Agus bergegas ke Pasar Baru, Jakarta Pusat buat membeli peralatan cukur. Dengan duit tabungan seadanya, Agus membeli gunting buatan German dan peralatan lain seperti sisir dan pisau cukur. Peralatan mahal itu hingga kini masih ada, khusus hanya digunakan mencukur rambut SBY.
"Saya waktu itu beli habis sekitar Rp 2,5 juta," ujar Agus.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barbershop bernama Sawargi ini menyimpan kisah sejarah yang unik
Baca SelengkapnyaTukang cukur bernama Pak Edo ini menggantungkan hidup dari warga kampung yang ingin mencukur rambut.
Baca SelengkapnyaAnang bercerita jika foto tersebut diambil sekitar tahun 1990-an. Saat itu, Anang baru mengenal Jakarta dan memulai karier di dunia musik.
Baca SelengkapnyaSurabaya menjadi rumah bagi sebuah tempat pangkas rambut (Barbershop) tertua yang pernah dimiliki Indonesia. Begini Kisahnya.
Baca SelengkapnyaDi tanah Jawa sendiri, model rambut gondrong sudah ada sejak masa era kerajaan.
Baca SelengkapnyaAcara ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat, terutama mereka yang ingin memulai Ramadan dengan penampilan yang rapi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Tim Prabu yang tiba-tiba mencari seorang pria bernama Hendra, endingnya semuanya jadi ganteng.
Baca SelengkapnyaUsaha itu turut membantu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar
Baca SelengkapnyaMelalui kegiatan cukur gratis, Barberkah berupaya meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan warga kurang lewat rambut yang rapi dan terawat.
Baca SelengkapnyaSederet seleb tanah air bikin pangling dengan penampilan baru mereka setelah potong rambut pendek.
Baca SelengkapnyaSederet seleb tanah air bikin pangling dengan penampilan baru mereka setelah potong rambut pendek.
Baca SelengkapnyaKonon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca Selengkapnya