Aset Tommy Soeharto yang Disita Satgas BLBI Tak Laku Dilelang
Merdeka.com - Pemerintah telah menyita aset milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto sebagai pengurus PT Timor Putra Nasional (TPN) senilai Rp2,425 triliun. Penyitaan terpaksa dilakukan karena pihak Tommy Soeharto terlilit utang dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Namun, kejelasan aset tersebut dipertanyakan karena tak kunjung laku meski sudah berkali-kali dilelang oleh Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI).
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan tindaklanjut atas aset milik putra Presiden ke-2 RI, Soeharto.
-
Dimana Tommy Soeharto berada? Potret Terbaru Tommy Soeharto Terungkap Saat Darma Mangkuluhur Umrah ke Tanah Suci Darma Mangkuluhur Sedang Umroh Darma Tegaskan Sedang Jalani Ibadah Umrah Melalui Insta Story-nya.
-
Kapan Soeharto mau diracuni? Saat Itulah, Soeharto Mengaku Sempat Mau Dibunuh Dengan Racun Tikus
-
Bagaimana Soeharto mengenal keluarga BJ Habibie? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Siapa kekasih Tommy Soeharto? Pesona Patricia membuat putra bungsu Tommy Soeharto terpincut.
-
Siapa saja anak perempuan Soeharto? Tiga Srikandi di Keluarga Cendana Inilah 'tiga srikandi' dari keluarga Cendana. Ketiganya masih menjalin hubungan yang baik hingga saat ini.
-
Kenapa Presiden Soeharto bekuin Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
"Soal aset TPN tunggu saja sebentar lagi akan ada langkah terkait dengan aset tersebut," ujar Rionald dalam sesi briefing media, Jumat (16/9).
Rionald menyampaikan, aset Tommy Soeharto tersebut sebenarnya sudah melalui beberapa kali proses lelang. Namun masih belum ada ujungnya lantaran nilainya yang terlalu besar.
Sudah Dilelang Beberapa Kali
"Kita sudah mencoba beberapa kali lelang. Aset itu kan luas ya, dan nilainya juga besar. Kita juga memahami mungkin karena luas dan tinggi nilainya itu yang membuat peminatnya sangat terbatas," sebutnya.
Menurut dia, pemerintah telah menyusun langkah untuk kejelasan aset sitaan tersebut. Namun, dia belum mau membeberkan bagaimana prosesnya.
"Jadi kita sudah memikirkan langkah. Mungkin dalam bulan-bulan depan kalian akan tahu terhadap aset tersebut akan kita apakan," pungkas Rionald.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.
Baca SelengkapnyaMenurut Rafael, ada barang bukti milik ibunya Rafael Irene Suherianti Suparman telah dilaporkan dalam program pengampunan pajak.
Baca SelengkapnyaPelelangan aset sitaan juga akan mengikuti perkembangan hasil persidangan. Sebab, langkah tersebut mesti mendapatkan izin dari pengadilan.
Baca SelengkapnyaKejagung sebelumnya menyita aset milik Harvey Moeis, dalam kasus dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan saksi meringankan dihadirkan Rafael Alun, Markus Selo Aji.
Baca Selengkapnya""Sejak BLBI dibentuk pada tahun 2021 hingga saat ini, perolehan Satgas BLBI mencapai Rp38,2 triliun," kata Menko Hadi
Baca SelengkapnyaJika aset yang disita masih kurang dari utangnya Rp6 triliun, salah satu cara yang dilakukan adalah terus mencari aset baik milik Hari Hidayat maupun Benny.
Baca SelengkapnyaKejagung menyita paket saham sebanyak 687 juta lembar milik Heru Hidayat
Baca SelengkapnyaAnak SYL menyebut mobil itu diperoleh jelang akhir masa jabatan ayahnya.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), pada sidang akhir masa jabatan MPR periode 2019-2024.
Baca Selengkapnya