Asosiasi klaim sapi lokal surplus, pemerintah justru pilih impor
Merdeka.com - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia menilai pemerintah tidak bisa memanfaatkan sapi-sapi lokal dan lebih memilih impor untuk menutupi kebutuhan para masyarakat. Padahal, sapi di sentra produksi seperti NTT, NTB, Jawa Timur dan Lampung mengalami surplus.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi mengatakan para peternak daerah kini lebih condong memilih memenuhi kebutuhan pada saat Idul Adha ketimbang memotong untuk konsumsi dalam negeri.
"Mereka (peternak) melihat nilai jual sapi kurban tidak melihat bobot timbang. Jadi lebih memilih menjual untuk kurban dibandingkan untuk jagal," ujar dia di Gedung Bulog, Jakarta, Selasa (8/9).
-
Kenapa olahan daging sapi selalu ada di Idul Adha? Menjelang Idul Adha, olahan daging sapi pasti tidak akan absen di meja makan. Mulai dari rendang yang kaya rempah, semur yang manis, hingga sate yang dibakar sempurna, pilihan menu daging sapi begitu beragam dan menggugah selera.
-
Kenapa orang suka makan daging kambing di Idul Adha? Hal ini yang kemudian menjadikan Hari Raya Idul Adha banyak dijumpai beragam makanan khas dengan bahan daging.
-
Kenapa resep daging sapi cocok di momen Idul Adha? Di momen Idul Adha, stok daging sapi biasanya akan melimpah. Anda bisa mencontoh resep-resep di bawah ini untuk membuat variasi hidangan dari daging.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
Menurutnya, kunci untuk menjaga stabilitas harga daging terletak pada pemenuhan daging di DKI Jakarta (Jabodetabek), Banten, dan Bandung karena angka kebutuhan sangat tinggi. Namun, sapi-sapi lokal tersebut tidak bisa masuk ketiga provinsi tersebut.
"Jadi, bagaimana menyikapi keadaan ini agar tidak terjadi lagi permasalahan, oleh karena itu kami berharap pemerintah dapat menghitung, menetapkan dan memanfaatkan sapi-sapi lokal untuk memenuhi sesuai kebutuhan kami," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaPeternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).
Baca SelengkapnyaAncaman itu disampaikan Zulhas usai ribuan peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya membuang susu hasil perahan.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaIndah mendatangkan sapi-sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sapi-sapi tersebut dibawa ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndustri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.
Baca SelengkapnyaSudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaSudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Baca Selengkapnya