Asosiasi: Layanan Industri Fintech di Indonesia Terus Meningkat
Merdeka.com - Managing Director Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Mercy Simorangkir mengatakan, industri fintech di Indonesia terus mengalami peningkatan di masa pandemi covid-19. Tercatat, 80 persen dari seluruh jumlah penyelenggara fintech yang berizin merupakan anggota dari asosiasi fintech Indonesia.
"Ketika asosiasi ini berdiri di tahun 2016 kami memiliki anggota didirikan oleh 6 founder kemudian di akhir 2016 ada sekitar 24 penyelenggara fintech," kata Mercy dalam Pekan Fintech Nasional 2020, Senin (16/11).
Dia menjelaskan, peningkatan ini disebabkan meningkatnya keragaman solusi atau layanan keuangan digital yang ditawarkan oleh penyelenggara. Pada awal 2016-2017 model bisnis fintech di Indonesia kebanyakan menawarkan sistem pembayaran atau layanan pinjaman online.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
-
Mengapa industri game di Indonesia terus berkembang? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Dimana perusahaan teknologi Singapura berkembang? “Dari perspektif geografis, Singapura adalah basis yang baik bagi perusahaan teknologi yang ingin memasuki Asia Tenggara dan pasar APAC lainnya,” jelasnya.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
Namun di tahun 2019-2020 sudah terdapat 23 model bisnis fintech, di antaranya digital payment seperti e-money, e-wallet, payment gateway, remiten, dan lainnya. Hal itu dikarenakan trend market dari masyarakat terus mengalami peningkatan dalam mengadaptasi digitalisasi.
Sehingga, dengan beragamnya model bisnis fintech di era sekarang maka semakin memudahkan masyarakat dan para pelaku fintech untuk terus mengembangkan fintech di Indonesia.
Selain itu, yang mempengaruhi meningkatnya fintech di Indonesia dilihat dari adopsi dari fintech itu sendiri di masyarakat. Jika dilihat dari data statistik yang dikeluarkan oleh OJK dan Bank Indonesia, misalnya Bank Indonesia mencatat jumlah instrument e-money bulan September 2020 jumlahnya mencapai Rp 393 juta.
"Karena memang dalam kondisi pandemi dimana segala sesuatunya dibatasi sentuhannya, maka penggunaan elektronik money ini sangat membantu konsumen untuk tetap bisa memanfaatkan produk-produk yang dibutuhkan dan juga membantu merchant untuk terkoneksi dengan konsumennya ini semakin mendorong peningkatan penggunaan fintech di masyarakat," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaDana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca Selengkapnyapembiayaan UMKM pada tahun 2022 masih terpusat di Jawa dan Bali. Nilainya mencapai Rp2.000 triliun atau 62 persen dari realisasi pembiayaan nasional.
Baca SelengkapnyaUntuk nilai transaksi aset kripto juga mengalami pertumbuhan dari Rp42,34 triliun per Juli 2024 menjadi Rp48 triliun pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca Selengkapnya