Asosiasi: Mutiara RI bernilai tinggi tapi kualitas rendah
Merdeka.com - Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) menilai mutiara Indonesia sangat bernilai tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai pendongkrak ekonomi. Namun, saat ini kualitas mutiara Indonesia sangat masih sangat rendah dibanding negara lain.
"Mengenai kualitas yang dihasilkan Indonesia? Saat ini kita menghadapi situasi dimana banyak mutiara yang kualitasnya rendah dibandingkan 10-20 tahun yang lalu, mungkin ini karena faktor alam, faktor lingkungan juga. Jadi meskipun kita the biggest producer South Sea Pearl terbesar tapi value kita paling rendah," Ketua Bidang Hubungan Antar Kelembagaan dan Luar Negeri Asbumi Raditya Poernomo di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (7/2).
Dia menegaskan rendahnya kualitas mutiara dalam negeri juga mempengaruhi harga jual di pasaran luar negeri. Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara dengan produksi mutiara kualitas terbaik di dunia.
-
Kenapa lele mutiara banyak dibudidayakan? Lele mutiara banyak dibudidayakan karena dagingnya yang lezat dan tinggi protein.
-
Dimana sumber daya alam di Indonesia? Sumber Daya Alam di Indonesia sangat beragam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Mengapa Indonesia melihat CCS sebagai potensi ekonomi besar? Pemerintah melihat Indonesia memiliki potensi ekonomi besar dengan Carbon Capture Storage.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
"Tapi sekarang menurun, harus dirubah kita harus memproduksi kualitas terbaik, membangun mempunyai kisi dengn pemerintah dengan masyarakat dengan edukasi menjaga lingkungan," jelasnya.
Untuk itu, dia meminta pemerintah bersinergi dengan pengusaha guna mendukung budidaya mutiara dengan kualitas terbaik. Selain itu, kata Raditya, pemerintah harus membuat wilayah konservasi mutiara. Sehingga, mutiara dalam negeri menjadi produk kualitas terbaik di dunia.
"Harus memiliki kemauan dan dukungan dari pemerintah agar perusahaan Indonesia memproduksi mutiara terbaik di dunia. Kita tidak boleh mengatur ekspornya tetapi kita ada tata ruang wilayah khusus mutiara. Jangan ada proyek lain yang mengotori karena bisa mati," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu perhiasan batu akik khas Sumbar ini bukan hanya bentuknya yang indah dan estetis, melainkan juga unik dan begitu istimewa.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia telah mengalami pertumbuhan yang positif dalam pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaPelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaDari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, pengembangan dan inovasi produk diharapkan dapat mendorong hilirisasi rumput laut menjadi produk potensial tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca Selengkapnya