Asosiasi tembakau klaim industri rokok Indonesia tahan banting
Merdeka.com - World Health Organzation (WHO) tengah berupaya mengendalikan peredaran tembakau di dunia. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang kesehatan tersebut menilai tiap individu mempunyai hak akan sehat setinggi-tingginya.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo mengungkapkan pengendalian tersebut sudah ditelurkan sejak 10 tahun lalu atau yang dikenal dengan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
"FCTC itu inisiatif Amerika melalui tangan WHO untuk bagaimana mengendalikan tembakau," ujar Budidoyo saat berbincang dengan merdeka.com, Makassar, Kamis (26/3).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Meski demikian, Budidoyo mengungkapkan pengendalian tersebut tidak serta merta ikut menurunkan jumlah produksi tembakau. Malah, dia menilai industri tembakau merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya stabil saat sektor lain menurun.
"Sebetulnya kalau dari sisi produktifitas kita tidak pernah menurun. Ketika sektor lain terjadi goncangan atau kolaps, sektor ini justru berkembang," jelasnya.
Bahkan, lanjut Budidoyo, krisis ekonomi 1998 tak meninggalkan dampak berarti di industri tembakau. "Ketika krisis 1998 kita ini baru produksi 120 miliar batang sekarang sudah mendekati 350 miliar batang," tuturnya.
Sayangnya, Budidoyo melihat seiring berjalannya waktu, kebijakan FCTC kini sudah mengarah untuk mematikan industri tembakau. Akan tetapi, dia memastikan industri ini tidak akan mati begitu saja.
"Kalau 10 tahun lalu itu yang disasar FCTC pabriknya atau industri dengan berbagai macam regulasi. Kalau itu pengaruhnya juga tidak signifikan," ungkapnya.
"Terus sekarang mulai on farm. Di petaninya. Petani disuruh menanam komoditi selain tembakau," tambahnya.
Budidoyo menambahkan Indonesia akan mengalami kerugian dengan adanya regulasi FCTC ini. Pasalnya, lahan tembakau di dalam negeri sangatlah luas. "Sayang kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontraksi ini disebabkan oleh penurunan komponen pada sisi produksi. Ini karena maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran, terutama rokok ilegal impor.
Baca SelengkapnyaAdhy berharap agar pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan bagi industri hasil tembakau dapat mempertimbangkan situasi industri.
Baca SelengkapnyaPadahal, sektor ini berjasa sebagai kontributor pendapatan daerah dan merekrut banyak tenaga kerja
Baca SelengkapnyaTembakau sebagai ekosistem yang memiliki jutaan nasib.
Baca SelengkapnyaAturan yang menjadi sorotan di antaranya wacana standardisasi berupa kemasan polos tanpa merek untuk produk tembakau maupun rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang dikhawatirkan yakni kenaikan cukai 2025
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan dan telah memicu perdebatan publik yang cukup hangat.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dinilai tidak hanya berdampak pada industri hasil tembakau.
Baca SelengkapnyaKini, industri tembakau tengah menghadapi berbagai tantangan, termasuk terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024.
Baca Selengkapnya