Asosiasi UMKM Dukung Kampanye Benci Produk Asing Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menceritakan kondisi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Melansir data Kementerian Koperasi dan UKM, Ikhsan mengatakan, jumlah UMKM di Indonesia sejak 2017 sebenarnya terus menunjukan progres peningkatan.
Pada 2017, jumlah UMKM tercatat ada sekitar 60,4 juta unit. Jumlahnya bertambah menjadi 62,6 juta unit pada 2018, dan semakin naik hingga 64,7 juta unit pada 2019.
"Yang menarik tahun 2020, masa pandemi, tahun 2020 ini kami mencatat lebih kurang 30 jutaan UMKM dampak pandemi akhirnya jatuh, akhirnya bangkrut," ujar Ikhsan dalam acara pelatihan wartawan Bank Indonesia secara virtual, Jumat (26/3).
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
Ikhsan menyatakan, sejak 2020 hanya tersisa sekitar 34 juta unit UMKM yang masih bisa bertahan dari terpaan krisis pandemi. Akibatnya, kontribusi UMKM pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pun otomatis menyusut.
"Tahun 2020 hanya tinggal sekitar 34 juta unit. Dan memang dari sisi kontribusi PDB juga yang tadinya 2019 kami dari UMKM memberikan kontribusi pada negara sekitar 60 persen, tapi di 2020 kami enggak mampu karena kami enggak mampu bertahan," ungkapnya.
Menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada pertengahan 2020 lalu juga sangat memukul pelaku UMKM. Pasca pemerintah mulai menggantikan PSBB dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Ikhsan mulai bersyukur.
"Sebenarnya akhir tahun 2020 kami bangkit, tapi PSBB lagi, jadi kami turun lagi. Kemarin saya ke Bali, itu lumpuh total UMKM pariwisatanya. Jadi kebijakan pemerintah berpengaruh pada UMKM," kata Ikhsan.
Dia lantas berharap pemerintah semakin menaruh mata pada UMKM yang terkapar akibat pandemi. Oleh karenanya, dia menyambut baik kampanye benci produk asing yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena itu akan buka peluang masyarakat beralih ke produk UMKM.
"Misalnya alokasi BUMN untuk UMKM kami syukuri, tapi at least UMKM makin dicintai bangsa sendiri. Apalagi pak Presiden Jokowi nyatakan cinta produk Indonesia benci produk asing. Ini statement yang membuka peluang bagi UMKM," seru Ikhsan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca Selengkapnya