Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asosiasi Waspadai Spekulan Borong Minyak Goreng untuk Diekspor

Asosiasi Waspadai Spekulan Borong Minyak Goreng untuk Diekspor Minyak Goreng Curah. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Tingginya harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi incaran para spekulan untuk meraup keuntungan. Apalagi di Indonesia terdapat dua segmen pasar minyak goreng yang memiliki perbedaan harga yang signifikan, yakni minyak goreng yang dijual melalui ritel modern dan pasar tradisional.

"Pasar minyak goreng itu ada dua segmen, melalui modern market dan pasar tradisional yang disebut minyak goreng dengan kemasan sederhana dan curah," kata Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (3/11).

Berdasarkan data GIMNI, kebutuhan minyak goreng di pasar modern setiap tahunnya sekitar 1,2 juta ton per tahun. Sementara kebutuhan minyak goreng di pasar tradisional lebih tinggi yakni sekitar 2,2 juta ton per tahun.

Harga minyak goreng di masing-masing segmen juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Segmen pasar modern selama ini tidak begitu bermasalah, namun sebaliknya di segmen pasar tradisional tengah mengalami kendala kemampuan daya beli masyarakat.

"Segmen pasar (modern) tak bermasalah karena masyarakat pengguna di sini punya purchasing power tinggi, namun pasar (tradisional) mengalami sedikit kendala akan kemampuan daya beli," kata dia.

Kondisi ini lah yang dikhawatirkan dimanfaatkan para spekulan yang membeli stok minyak goreng di pasar tradisional untuk kebutuhan ekspor. Mengingat kebutuhan minyak sawit secara global tengah mengalami peningkatan.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan dan para asosiasi duduk bersama merancang harga minyak goreng di pasar modern dan pasar tradisional. Sehingga perbandingan harga di dua segmen ini tidak terlalu jauh.

"Maka itu lah Kemendag mengorganize pertemuan dengan GIMNI, AIMMI sebagai produsen dan retailer (Aprindo) agar minyak goreng itu berada dalam level yang affordable-price. Yang terakhir ini lah sedang dibuat perumusannya," tutur Sahat.

Dia menjelaskan bila perbedaan harga khusus dengan harga pasar dunia terlalu tinggi, khawatir akan dimanfaatkan para spekulan. Sebab mereka akan memborong minyak goreng dari pasar tradisional yang harganya lebih murah untuk kepentingan ekspor.

"Bila terlalu tinggi perbedaan harga khusus dengan harga pasar dunia, maka para spekulan akan borong minyak goreng (dari pasar tradisional) itu dan akan mengekspornya, karena untungnya akan besar," tuturnya.

Maka untuk mengantisipasinya, Pemerintah dan asosiasi tengah merumuskan selisih harga minyak goreng di dua segmen tersebut. Agar perbedaanya dengan harga pasar global tidak terlalu besar dan membuat para spekulan urung melakukan aksi borong minyak dari pasar tradisional.

"Nah itu lah yang sedang dirumuskan, agar selisih harga khusus dengan harga pasar global tidak terlalu besar. Sehingga kurang menarik bagi spekulan untuk berdansa di situasi sekarang ini," kata dia mengakhiri.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak goreng di pasar tradisional maupun pasar modern terus mengalami kenaikan di sejumlah daerah di Indonesia. Berdasarkan data dari hargapangan.id pada 3 November 2021, harga minyak goreng di Gorontalo tembus Rp 23.000 per liter. Sementara di Jakarta harga minyak goreng rata-rata Rp 18.900.

Sementara itu dari infopangan.jakarta.go.id, harga minyak goreng di Jakarta rata-rata Rp 18.133 per kilogram. Harga tertinggi minyak goreng di Pasar Anyar Bahari dibanderol Rp 20.000 per kilogram, sedangkan harga terendah dijual di Pasar Pluit sebesar Rp 14.000 per kilogram.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Setelah CPO, Pemerintah Bakal Bikin Bursa Komoditas Ekspor Lain
Setelah CPO, Pemerintah Bakal Bikin Bursa Komoditas Ekspor Lain

Selain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat
Perusahaan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia Milik Para Konglomerat

Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Harga Eceran Tertinggi Minyakita Naik Jadi Rp15.700 per Liter
Ternyata Ini Alasan Harga Eceran Tertinggi Minyakita Naik Jadi Rp15.700 per Liter

Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.

Baca Selengkapnya
Bursa CPO Resmi Diluncurkan, Harga Kelapa Sawit Indonesia Tak Lagi Diatur Asing
Bursa CPO Resmi Diluncurkan, Harga Kelapa Sawit Indonesia Tak Lagi Diatur Asing

Nantinya harga CPO tidak lagi berpacu pada harga acuan yang ditetapkan oleh bursa CPO Rotterdam dan Malaysia.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga Minyak Goreng MinyaKita Segera Naik
Siap-Siap, Harga Minyak Goreng MinyaKita Segera Naik

Perubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara
Kebijakan Harga Gas Murah Diperpanjang, Pengusaha: Hilirisasi Bakal Tumbuh dan Beri Tambahan Devisa ke Negara

Sejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Cepat Atasi Harga Komoditas di Atas HET
Plt Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Cepat Atasi Harga Komoditas di Atas HET

Pasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kini Punya Bursa Komoditi Berjangka, Bisa Jadi Referensi Harga CPO
Indonesia Kini Punya Bursa Komoditi Berjangka, Bisa Jadi Referensi Harga CPO

Adanya bursa ini diharapkan dapat mendukung transparansi dan efektivitas dalam perdagangan komoditi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Aduh, Untung Pengecer Bensin Ilegal Lebih Besar Dibanding Pengusaha Pertashop
Aduh, Untung Pengecer Bensin Ilegal Lebih Besar Dibanding Pengusaha Pertashop

Pengecer bensin mendapat untung jauh lebih besar dari penjualan BBM. Sementara, margin yang dipatok untuk Pertashop hanya berkisar Rp450-850 per liternya.

Baca Selengkapnya
Harga BBM Pertamax Naik, Pelanggan Pertamina Berpotensi Pindah ke SPBU Kompetitor
Harga BBM Pertamax Naik, Pelanggan Pertamina Berpotensi Pindah ke SPBU Kompetitor

Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.

Baca Selengkapnya
Banyak Perokok Kini Beralih ke Rokok Murah, Ini Penyebabnya
Banyak Perokok Kini Beralih ke Rokok Murah, Ini Penyebabnya

Semakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.

Baca Selengkapnya