Astra Agro Lestari Siapkan Belanja Modal 2021 Rp 1 Triliun
Merdeka.com - PT Astra Agro Lestari Tbk berencana mengalokasikan belanja modal (capex) 2021 sebesar Rp 1 triliun. Dana tersebut diperoleh dari keuangan internal, yang akan digunakan untuk perawatan tanaman sawit muda.
"Kalau untuk capex karena situasi pandemi kami tidak muluk-muluk. Kami punya skenario buruk adalah Rp 1 triliun, yang terbesar tentu untuk perawatan tanaman muda dan replanting itu tahun ini kita rencanakan," kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa, dalam Talk to The CEO 2021, Rabu (10/2).
Tapi jika kondisi sudah membaik, dalam arti pandemi covid-19 sudah berakhir, maka Astra Agro akan merevisi alokasi Capex tersebut menjadi Rp 1,5 triliun. Namun, untuk sekarang pihaknya menetapkan Capex Rp 1 triliun saja.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Dimana kelapa sawit pertama kali ditanam di Indonesia? Kelapa sawit pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor, pada tahun 1848 oleh orang Belanda yang datang ke Indonesia.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Kenapa Dharma Satya Nusantara ekspansi ke kelapa sawit? Pada tahun 1996 secara resmi perusahaan ini memulai ekspansi bisnis kelapa sawit hingga saat ini lahan perkebunan yang dikelola seluas 112.900 hektar, dengan luas area dewasa sebesar 104.400 hektar.
"Kita pakai model skenario sekarang, tidak bisa lagi dengan fluktuasi maupun situasi yang ada saat ini. Kalau seluruh aktivitas yang kita sudah rencanakan bisa jalan mungkin bisa sampai Rp 1,5 triliun dengan berbagai asumsi nya di sana," jelasnya.
Dia merinci, dari alokasi Capex Rp 1 triliun itu, sebanyak Rp 700 miliar akan digunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan dan replanting program yang setiap tahun dicanangkan sebanyak 5.000-6.000 hektar.
"Dan total dari tanaman belum menghasilkan di Astra Agro itu kira-kira sekitar 22.000 hektar. Jadi stabil anggaran untuk 20.000-22.000 hektar itu perlu Rp 700 miliar, sisanya itu untuk perawatan rutin," ujarnya.
Selanjutnya
Dia menegaskan, Astra Agro saat ini hanya melakukan perawatan rutin. Lantaran perusahaan sengaja membatasi kontraktor yang masuk ke dalam kebun. Adapun perawatan rutin dibutuhkan sekitar Rp 300-400 miliar untuk perawatan jembatan, jalan, perumahan karyawan, dan perawatan-perawatan di pabrik maupun alat-alat kerja.
"Nah kalau kondisi pandemi berakhir tidak tahu kapan, sisanya biasanya untuk pengembangan. Apakah menambah kapasitas, dulu juga pernah memikirkan untuk membuat pemrosesan FAME (Fatty Acid Methyl Ester), untuk suplai biodiesel," kata Santosa.
Tapi sementara ini Astra Agro menahan dulu untuk tidak mengolah sawit menjadi FAME, hingga kondisi kembali pulih. Karena pihaknya saat ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan perusahaan dan kebun.
"Kita mau tidak ada aktivitas di mana orang luar masuk ke dalam kebun. Karena nanti itu mengganggu kesehatan dan keselamatan karyawan karena ada paparan virus. Jadi itu yang bisa dikatakan kalau sumber dananya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaCapaian ini menunjukkan bahwa perusahaan konsisten untuk menjaga tata kelola sawit dan konsisten bersinergi dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPMN tersebut akan dialokasikan untuk 10 komoditas pangan yang terdiri dari daging sapi, daging ayam, telur ayam dan lainnya.
Baca SelengkapnyaRakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.
Baca SelengkapnyaSejak pertama diluncurkan hingga akhir triwulan III-2024, ada 1,6 juta bibit sawit telah diserap para petani di dua provinsi yakni Jambi dan Riau.
Baca SelengkapnyaProgram peremajaan sawit rakyat merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional.
Baca Selengkapnya