Astra Internasional bersiap ekspansi rambah bisnis fintech
Merdeka.com - PT Astra International Tbk (ASII) akan mengembangkan bisnis perusahaan di bidang finansial dan teknologi (fintech). Hal ini sebagai upaya ASII menyesuaikan dengan pertumbuhan fintek yang pesat di dalam negeri.
Direktur Astra International Paulus Bambang Widjanarko mengatakan, perseroan tinggal menunggu waktu untuk masuk ke industri fintek. "Minggu lalu sudah diumumkan bahwa kita punya peer-to-peer landing. Kita tentu akan masuk ke arah sana karena kita punya financing yang kuat. Tinggal tunggu waktunya kita akan masuk ke fintek," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/8).
Meski begitu, Paulus masih enggan memberikan informasi terkait alokasi dana untuk perusahaan berekspansi ke industri fintek. "Alokasi fintek belum bisa di disclose namun kita akan step by step masuk ke sana," ujarnya.
-
Apa peluang baru yang diciptakan oleh fintech? Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, di mana fintech (teknologi keuangan) telah menciptakan peluang baru dan mengubah cara layanan keuangan disajikan.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Bagaimana Bara Indah Sinergi Group mengembangkan bisnis nya? Awalnya, perusahaan ini berfokus pada trading batu bara dan kemudian memperluas operasionalnya dengan mengakuisisi tiga konsesi batu bara yang mendukung pertumbuhannya di Kalimantan Tengah.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
Sementara itu, Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menyatakan, perusahaan akan meluncurkan produk fintek dalam waktu dekat. "Dalam waktu dekat kami juga akan luncurkan salah satu produk fintek kami juga," ungkapnya.
Kata Prijono, fundamental keuangan perusahaan mendukung untuk peluncuran fintek tersebut. "Modal kami masuk fintek itu ada. Setiap tahun ammount finance yang diberikan pelanggan dari motor dan mobil sudah hampir Rp 80 triliun. Ini adalah pelengkap jasa keuangan yang ada di Astra. Modal kami cukup besar dengan aset keseluruhan jasa keuangan hampir Rp 300 triliun," tandas Prijono.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaGIIAS 2024 baru berjalan 5 hari, transaksi Astra Financial nyaris menyentuh Rp 1 triliun. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPasar GPS tracker masih besar, asal mampu mengembangkan inovasi AI yang relevan.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaBooth Astra Financial selalu dibanjiri oleh pengunjung GIIAS 2023. Tampak para pengunjung antusias untuk bertanya langsung kepada para petugas.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca Selengkapnya