Astra International Bukukan Laba Kuartal I 2019 Rp 5,2 Triliun
Merdeka.com - PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 5,215 triliun selama kuartal I-2019. Angka ini naik tipis 5 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai sebesar Rp 4,980 triliun.
Head of Investor Relations PT Astra International, Tira Ardianti, mengatakan laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan perseroan yang mencapai sebesar Rp 59,607 triliun atau naik sebesar 7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55,822 triliun.
"Kuartal 1-2019 cukup baik di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan. Net income laba bersih tumbuh 5 persen," katanya dalam diskusi di Menara Astra, Jakarta, Jumat (26/4).
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Kapan Jasa Raharja mencatatkan laba bersih? Jasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
-
Apa yang diraih BRI pada triwulan I 2024? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Tira mengatakan kontribusi besar dari pendapatan perseroan disumbang dari bisnis jasa keuangan dan alat berat, pertambangan, hingga konstruksi dan energi. Kenaikan itu lebih tinggi dari penurunan kontribusi bisnis otomotif dan agribisnis.
"Penghasilan tumbuh 7 persen di kontribusikan dari hampir seluruh segmen kami. Kontribusi pendapatan di sumbang oleh bisnis alat berat, energi dan pertambangan," katanya.
Dia menjelaskan alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi tumbuh 20 persen. Dari Rp 1,51 triliun pada posisi tahun lalu menjadi Rp 1,82 triliun hingga kuartal I- 2019. Sementara segmen bisnis otomotif turun 10 persen dari Rp 2,10 triliun kuartal I-2018 menjadi Rp 1,90 triliun hingga kuartal I- 2019.
Penurunan ini juga diikuti oleh kontribusi agribisnis yang juga turun mencapai 89 persen dari Rp 283 miliar periode tahun lalu menjadi Rp 30 miliar hingga kuartal I-2019.
Meski begitu, laba per saham Astra International pun turut naik 5 persen menjadi Rp 129 hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 123. Sementara, nilai aset bersih per saham tercatat 3.503 pada 31 Maret 2019. Angka ini naik 4 persen lebih tinggi dibandingkan posisi akhir 2018.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun, total dividen tunai perseroan setara 62,12 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang senilai Rp33,83 triliun.
Baca SelengkapnyaGIIAS 2024 baru berjalan 5 hari, transaksi Astra Financial nyaris menyentuh Rp 1 triliun. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKenaikan tersebut sudah mendekati rata-rata lalu lintas bulanan atau average monthly traffic pac pada tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan pendapatan Indosat Ooredoo didukung kinerja positif dari semua lini bisnis Perusahaan.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaKinerja positif ini juga berlanjut di 2023 di mana pada Oktober 2023, perseroan telah mencacatkan total aset sebesar Rp3,25 triliun.
Baca Selengkapnya