Asuransi umum Indonesia catatkan premi bruto Rp 33,1 triliun di semester I-2018
Merdeka.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pertumbuhan premi bruto Asuransi Umum pada Rp 33,1 triliun pada semester I-2018. Angka ini tumbuh 11 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp 29,8 triliun.
Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI, Trinita Situmeang mengatakan, sumbangan premi bruto terbesar masih berasal dari asuransi harta benda sebesar Rp 8,35 triliun serta asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp 9,21 triliun.
"Hampir seluruh lini bisnis mencatatkan pertumbuhan positif pada semester I tahun ini kecuali asuransi rangka kapal, energi dan rekayasa yang mencatatkan pertumbuhan negatif dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ungkapnya dalam konferensi pers, di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (27/8).
-
Mengapa asuransi kendaraan penting? Asuransi kendaraan adalah bentuk perlindungan yang dirancang khusus untuk melindungi pemilik kendaraan bermotor dari risiko finansial.
-
Apa aset terbesar Menteri Trenggono? Secara rinci kekayaan terbesar, Menteri Trenggono berasal dari kepemilikan aset berupa surat berharga sebesar Rp2,2 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa GIPI Bali minta pungutan wisman dialokasikan untuk asuransi? Karena tidak semua wisman tercover asuransi dan bila memungkinkan, dana pungutan wisman disisihkan juga untuk mengcover biaya itu,“ cetusnya.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Apa manfaat utama dari asuransi jiwa? Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang memberikan manfaat kepada ahli waris atau pemegang polis.
AAUI mencatat, pertumbuhan klaim bruto sebesar 3,3 persen pada Semester I-2018. Klaim bruto tercatat Rp 12,9 triliun, atau naik dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 12,5 triliun.
Penurunan klaim terjadi pada lini usaha asuransi harta benda, pengangkutan, rangka kapal, penerbangan dan satelit, energi dan tanggung jawab hukum. Sedangkan asuransi kredit, penjaminan kecelakaan diri, aneka dan kendaraan bermotor mencatatkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu
"Sementara untuk rasio klaim pada semester I-2018 tercatat sebesar 38 persen, turun dibandingkan tahun lalu sebesar 41,8 persen," jelas dia.
Premi bruto Reasuransi Umum semester I-2018 tercatat sebesar Rp 7,5 triliun dan tumbuh sebesar 31,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,7 triliun.
"Dari sisi klaim reasuransi pada semester I-2018 tercatat sebesar Rp 2,1 triliun dan tumbuh 22,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaCapaian laba bersih pada kuartal tahun ini cukup positif di tengah pemulihan industri asuransi pasca Covid-19.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaKinerja positif ini juga berlanjut di 2023 di mana pada Oktober 2023, perseroan telah mencacatkan total aset sebesar Rp3,25 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah total tertanggung BRI Life lebih dari 19 juta jiwa, dengan total pembayaran klaim dan manfaat terealisasi sebesar Rp2,88 trilun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga telah memenuhi kewajibannya kepada nasabah dengan melakukan pembayaran klaim dan manfaat bruto sebesar Rp3,71 triliun.
Baca Selengkapnya