Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Atasi krisis listrik, Kalteng butuh dana Rp 2 T hingga 2021

Atasi krisis listrik, Kalteng butuh dana Rp 2 T hingga 2021 Tower Listrik. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membutuhkan Rp 2,02 triliun untuk mengatasi krisis listrik yang masih terjadi di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini. Dana sebesar Rp 2,02 triliun tersebut untuk pengembangan energi terbarukan (EBT) dan membangun jaringan distribusi ke seluruh desa-desa terpencil.

"Data yang saya terima, ada sekitar 190.169 rumah tangga di Kalteng ini yang belum dialiri listrik. Setelah dihitung dan dibuat perencanaan, maka Rp 2,02 triliun tersebut dapat membuat semua rumah tangga itu teraliri listrik," ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran seperti dilansir Antara, Senin (25/7).

Mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi tersebut, pemprov Kalteng terus menggalakkan pengembangan EBT ke desa-desa terpencil yang sulit dibangun jaringan listrik berupa PLTS tersebar, PLTS terpusat, PLTMH dan PLT Bayu.

Sugianto mengatakan pengembangan EBT yang dibangun jaringan listrik tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 951 miliar dan ditargetkan selesai tahun 2021. Sedangkan desa-desa yang dapat dibangun jaringan listrik di Kalteng ini ada 313 desa dengan jumlah RT 59.976 sepanjang 2.378 kms. Untuk membangun jaringan listrik itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,07 triliun.

"Data ini lah yang membuat kita menyimpulkan bahwa provinsi ini membutuhkan Rp2,02 triliun mengatasi krisis listrik. Jadi, kita rencanakan pembangunannya akan dimulai secara bertahap mulai tahun 2017 hingga 2021," jelasnya.

Dia mengakui PT PLN sejak tahun 2010 juga telah berupaya mengatasi krisis listrik di Kalteng. Hal itu terlihat dari dibangunnya pembangkit dan jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV mulai dari Muara Teweh melalui Buntok hingga ke Tamiang Layang masuk ke arah Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan.

Pembangkit listrik di PLTMG Bangkanai Muara Teweh dengan kapasitas 155 MW sudah selesai. PLTU di Pulang Pisau berkapasitas 2x60 MW yang saat ini unit 1 dengan daya 60 MW sudah komersial dan masuk ke sistem Kalselteng.

"PT PLN juga akan membangun PLTU di Kabupaten Gunung Mas dengan kapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2019 beroperasi. Tidak hanya itu, PLTU di Kobar juga akan dibangun berkapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2021 selesai," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau

Pemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Teknologi yang Jadi Tantangan Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Ada Faktor Teknologi yang Jadi Tantangan Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Energi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Indonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan

Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Manfaatkan Baterai untuk Bangun Pembangkit Energi Hijau, Terutama di Indonesia Timur
Pemerintah Manfaatkan Baterai untuk Bangun Pembangkit Energi Hijau, Terutama di Indonesia Timur

Untuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi
Sri Mulyani Blak-blakan Indonesia Butuh Dana Rp4.000 Triliun untuk Transisi Energi

Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?
Indonesia Butuh Dana Rp15.000 Triliun untuk Kejar Transisi Energi, Uangnya dari Mana?

Menteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi

Baca Selengkapnya
Kadin: Industri Serap 43 persen Kebutuhan Listrik, Investasi Harus Digeber
Kadin: Industri Serap 43 persen Kebutuhan Listrik, Investasi Harus Digeber

Berbagai langkah strategis sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan energi listrik yang cukup, andal, dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29
Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau 1,2 Miliar Euro untuk Sektor Kelistrikan di COP29

Pendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Tambahan Pasokan Listrik untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Butuh Tambahan Pasokan Listrik untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi

Saat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun
Luhut Cari Donor Baru untuk Pensiunkan PLTU Batubara Senilai Rp306 Triliun

Pemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Aturan Sedang Disusun, Produksi Tenaga Listrik Indonesia Masa Depan Didominasi Sumber EBT
Aturan Sedang Disusun, Produksi Tenaga Listrik Indonesia Masa Depan Didominasi Sumber EBT

Menurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.

Baca Selengkapnya