Atasi krisis listrik, Kalteng butuh dana Rp 2 T hingga 2021
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membutuhkan Rp 2,02 triliun untuk mengatasi krisis listrik yang masih terjadi di provinsi nomor dua terluas di Indonesia ini. Dana sebesar Rp 2,02 triliun tersebut untuk pengembangan energi terbarukan (EBT) dan membangun jaringan distribusi ke seluruh desa-desa terpencil.
"Data yang saya terima, ada sekitar 190.169 rumah tangga di Kalteng ini yang belum dialiri listrik. Setelah dihitung dan dibuat perencanaan, maka Rp 2,02 triliun tersebut dapat membuat semua rumah tangga itu teraliri listrik," ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran seperti dilansir Antara, Senin (25/7).
Mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi tersebut, pemprov Kalteng terus menggalakkan pengembangan EBT ke desa-desa terpencil yang sulit dibangun jaringan listrik berupa PLTS tersebar, PLTS terpusat, PLTMH dan PLT Bayu.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa arti dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik. Kemudian arus dan potensial listrik ini disalurkan melalui suatu rangkaian listrik.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Sugianto mengatakan pengembangan EBT yang dibangun jaringan listrik tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 951 miliar dan ditargetkan selesai tahun 2021. Sedangkan desa-desa yang dapat dibangun jaringan listrik di Kalteng ini ada 313 desa dengan jumlah RT 59.976 sepanjang 2.378 kms. Untuk membangun jaringan listrik itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,07 triliun.
"Data ini lah yang membuat kita menyimpulkan bahwa provinsi ini membutuhkan Rp2,02 triliun mengatasi krisis listrik. Jadi, kita rencanakan pembangunannya akan dimulai secara bertahap mulai tahun 2017 hingga 2021," jelasnya.
Dia mengakui PT PLN sejak tahun 2010 juga telah berupaya mengatasi krisis listrik di Kalteng. Hal itu terlihat dari dibangunnya pembangkit dan jaringan transmisi tegangan tinggi 150 KV mulai dari Muara Teweh melalui Buntok hingga ke Tamiang Layang masuk ke arah Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan.
Pembangkit listrik di PLTMG Bangkanai Muara Teweh dengan kapasitas 155 MW sudah selesai. PLTU di Pulang Pisau berkapasitas 2x60 MW yang saat ini unit 1 dengan daya 60 MW sudah komersial dan masuk ke sistem Kalselteng.
"PT PLN juga akan membangun PLTU di Kabupaten Gunung Mas dengan kapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2019 beroperasi. Tidak hanya itu, PLTU di Kobar juga akan dibangun berkapasitas 2x100 MW dan ditargetkan 2021 selesai," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca SelengkapnyaBerbagai langkah strategis sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan energi listrik yang cukup, andal, dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaMenurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.
Baca Selengkapnya