Atasi Krisis Pangan Dunia, Jerman Bakal Gelontorkan Rp6,65 Triliun
Merdeka.com - Dalam rangka menangani krisis pangan yang dihadapi seluruh dunia saat ini, Pemerintah Jerman akan menggelontorkan dana sebesar 430 juta Euro atau setara Rp 6,65 triliun. Jerman akan menjadi salah satu negara donor yang akan mendanai kebutuhan mendesak terkait krisis pangan.
"Jerman juga akan menginvestasikan Miliaran Euro dalam kegiatan terkait ketahanan Pangan, kerja sama pembangunan, dan bantuan kemanusiaan," kata Kanselir Jerman, Olaf Scholz dalam Pertemuan Pertama Champions Group of the GCRG on Food, Energy, and Finance seperti dikutip dari laman ekon.go.id, Jakarta, Minggu (22/5).
Selain itu, Pemerintah Jerman akan mengambil posisi pada area food security, bersama dengan World Bank. Jerman telah mengusulkan Global Alliance for Food Security untuk meningkatkan ketahanan Pangan global.
-
Kenapa kecoa Jerman sangat bergantung pada manusia? 'Tidak seperti banyak spesies hama lainnya, yang memiliki populasi alami di habitat yang beragam, kecoak Jerman tidak memiliki populasi alami yang diketahui,' kata Vargo. 'Mereka hanya mengandalkan aktivitas manusia dan bangunan buatan manusia.'
-
Apa tujuan utama Kementan dalam menangani potensi krisis pangan? Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton. Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun 2023 karena adanya iklim ekstrem El-Nino. Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya - upaya yang wajib untuk dilakukan.
-
Mengapa Jerman ingin meningkatkan jumlah tentara? Jerman ingin agar anak mudanya ikut wajib militer
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa pelatih Jerman di Euro 2024? Jerman (4-2-3-1): Manuel Neuer, Joshua Kimmich, Antonio Rudiger, Nico Schlotterbeck, Maximilian Mittelstadt, Robert Andrich, Toni Kroos, Jamal Musiala, Ilkay Gundogan, Florian Wirtz, Kai Haverts.Pelatih: Julian Nagelsmann
-
Bagaimana kecoa Jerman menyebar ke seluruh dunia? Selain ketergantungan mereka pada bangunan buatan manusia, mereka juga bergantung pada transportasi manusia untuk penyebarannya.
Usulan tersebut pun telah disepakati oleh anggota G7 lainnya pada G7 Agriculture Minister Meeting. Di sisi lain Jerman menyayangkan terdapatnya disinformasi terkait efek dari Sanksi ekonomi. Rusia mengklaim penggunaan Sanksi merupakan penyebab kenaikan harga dan kekurangan pangan.
"Sanksi yang ada selama ini adalah sebagai reaksi atas pelanggaran terang-terangan Rusia terhadap Piagam PBB. Sanksi tidak menargetkan komoditas Pangan, termasuk ekspor Gandum Rusia," imbuhnya.
Sementara faktanya, saat ini 25 Juta ton gandum Ukraina tidak dapat diekspor karena blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam. Untuk itu, Kanselir Jerman menyerukan penghentian perang.
"Tidak ada sanksi terhadap upaya Kemanusiaan. Perang harus segera dihentikan," tegas Kanselir Olaf Scholz.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaPMN tersebut akan dialokasikan untuk 10 komoditas pangan yang terdiri dari daging sapi, daging ayam, telur ayam dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meminta kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk mengatasi dampak El Nino.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi, saat memberikan bantuan sosial di Sukoharjo, blak-blakan alasan harga pangan mahal dan pemberian bansos oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN dan program Makan Bergizi Gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaDana ini diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan, peningkatan produksi pangan domestik.
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca Selengkapnya