Aturan penjualan BBM nonsubsidi ditargetkan keluar pekan ini
Merdeka.com - Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Harya Adityawarman, menyatakan, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM terkait penjualan BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Dexlite yang disediakan PT Pertamina (Persero), atau pun bahan bakar milik Total dan Shell.
"Ke depan, Permen ESDM juga akan mengatur yang umum, sama kayak yang sekarang diatur untuk PSO (Public Service Obligation/BBM subsidi). Misalnya Pertalite, Dexlite, dan itu tidak hanya Pertamina saja. Semua badan usaha termasuk Total dan Shell," ujar dia di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Kamis (19/4/2018).
Dia mengatakan, jika ada perubahan harga bahan bakar dari perseroan tersebut, pemerintah yang akan menyetujuinya. "Pada dasarnya, apa yang pemerintah lakukan, mereka mengikuti," ujar dia.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Pria yang akrab disapa Didit itu menambahkan, pemerintah bakal mengecek komponen pembentuk harga, antara lain penyediaan BBM, biaya distribusi sampai margin keuntungan yang pihak swasta tetapkan. Itu dilakukan untuk memastikan apakah pengajuan kenaikan harga sudah tepat atau belum.
Dalam kajian pengeluaran SOP tersebut, Kementerian ESDM turut melibatkan Pertamina hingga pihak swasta penyalur bahan bakar seperti PT Total Oil Indonesia dan PT Shell Indonesia.
"SOP-nya kemarin baru akan disusun. Tapi nyusunnya bareng-bareng sama mereka. Pertama kan ada 10 hari, kalau 10 hari kan kelamaan, coba lima hari. Itu yang baru akan kita akan susun SOP-nya," tutur dia.
Didit menekankan, margin keuntungan terbesar yang boleh pihak swasta ambil maksimal 10 persen. Dia menyebutkan, dengan margin 2 persen pun sebuah perusahaan minyak dan gas akan tetap mendapat keuntungan bila volume bahan bakar yang dimiliki besar.
Dia menargetkan, SOP perihal penetapan margin keuntungan penyaluran BBM akan segera keluar pada satu pekan ke depan. "Mungkin dalam Minggu ini kelar. Wong itu cuman kesepakatan hari saja," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah membahas waktu yang tepat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSehingga, penyaluran BBM subsidi bisa menyasar konsumen yang lebih tepat sasaran, agar tidak dipakai oleh masyarakat yang tidak berhak.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga terbaru untuk bahan bakar minyak mencakup Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina bersiap untuk menerapkan program BBM tepat sasaran untuk penyaluran Pertalite sebagai Jenis BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaHal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memperketat penyaluran BBM subsidi tersebut agar lebih tepat sasaran.
Baca Selengkapnya